KUALA LUMPUR – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi. Kenikmatan dan harumnya kopi nusantara hadir di Malaysia International Gastronomy Festival (MIGF) 2019. Indonesia membuka 2 booth pada event yang dilangsungkan 8-10 November 2019.

MIGF 2019 digelar di Anjungan Tinjau, Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

“MIGF 2019 merupakan media branding yang ideal. Lokasinya sangat strategis di Anjungan Tinjau. Para wisatawan yang hilir mudik bisa dengan mudah mengakses event. Dan, sejak dibuka, event ini memang ramai oleh pengnjung. Booth juga ramai. Mereka menikmati Kopi Nusantara sembari menyaring info,” ungkap Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenparekraf Fahmizal, Sabtu (9/11).

Indonesia memiliki banyak jenis kopi lokal yang kualitasnya diakui pasar mancanegera. Diantaranya, Kopi Luwak dengan cita rasa khas dan sangat lembut. Harga kopi ini sangat mahal. Sebab, mengalami fermentasi alami oleh Luwak. Ada juga Kopi Java yang populer dari abad ke-17, lalu Kopi Toraja, Kopi Gayo, Kopi Wamena, Kopi Kintamani, dan Kopi Sidikalang.

“Indonesia memang produsen Kopi kelas dunia. Ada banyak Kopi berkualitas yang dihasilkan. Karakter tiap Kopi sangat khas hingga mencirikan daerah penghasilnya. Kami mengundang publik yang ada di Malaysia dan dunia untuk datang ke Indonesia. Silahkan menyeruput Kopi nikmat ini bersama alam dan budayanya yang eksotis,” terang Fahmizal lagi.

Selain Kopi, booth Indonesia juga menyajikan beragam kuliner tradisional. Di tempat ini, wisatawan juga bisa mendapatkan informasi tentang destinasi wisata Indonesia. Ada informasi mengenai Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, ditambah informasi mengenai Bali, Lombok, dan Bromo.

Keikutsertaan Indonesia di MIGF 2019 diharapkan bisa berdampak baik pada kunjungan wisatawan mancanegara asal Malaysia.

Apalagi, maskapai Citilink baru saja meluncurkan rute baru, Kuala Lumpur-Denpasar, Jumat (8/11). Selain, itu Citilink juga memiliki direct flight dari Kuala Lumpur ke Jakarta dan Surabaya. Rute lainnya adalah Penang-Jakarta.

“Malaysia memang pasar potensial sekaligus Hub bagi pariwisata Indonesia. Pergerakan wisatawannya sangat bagus dan kompetitif. Melalui MIGF 2019 dan dukungan Citilink, pergerakan wisatawan dari Malaysia menuju Indonesia akan semakin menjanjikan. Impact positifnya segera bisa dirasakan,” tegas Fahmizal.

Pergerakan wisatawan dari Malaysia sepanjang Januari-September 2019 mencapai 2,34 Juta orang. Lini ini memberikan kontribusi hingga 19% dari total pergerakan wisman di speriode tersebut. Saat ini arus wisman total berada di angka 12,27 Juta otang atau tumbuh 23,3% dari periode serupa di 2018. Dan, Malaysia ditarget 3,4 Juta wisatawan atau 17% dari target keseluruhan tahun 2019.

“MIGF 2019 ikut memegang peranan vital sebagai media branding. Diplomasi Kopi selama ini selalu berhasil mendatangkan wisatawan dunia ke Indonesia. Hal serupa akan terjadi di Malaysia. Apalagi, ada banyak opsi aksesibilitas dari Malaysia menuju Indonesia. Arus wisatawan Malaysia akan makin bagus,” papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.

Untuk lebih meyakinkan pengunjung agar datang ke booth Indonesia, dilakukan juga pendistribusian souvenir khas Wonderful Indonesia. Aktivitas lainnya pemutaran Video Kuliner Indonesia dan online kuis bagi para pengunjung.

“Ada banyak value yang akan didapatkan Indonesia dari stand MIGF 2019. Branding Indonesia semakin kuat di mancanegara. Lebih penting ada potensi limpahan besar wisman di masa mendatang. Hal itu tentu sangat bagus bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Rizki.(**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here