JAKARTA – Kemenparekraf dan Ciamis bersinergi mengembangkan destinasi wisata unggulan berkelas dunia. Komitmen tersebut ditegaskan dalam Rapat Pengembangan Pariwisata Kabupaten Ciamis, Kamis (6/2). Pertemuan tersebut menghasilkan 8 item yang bisa digunakan sebagai road map.

Rapat Pertemuan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Ciamis dihadiri tiga elemen stakeholder. Selain Kemenparekraf, bergabung juga DPRD Ciamis hingga Dinas Pariwisata Ciamis. Pertemuan ini digelar di Gedung Sapta Pesona, Ruang Rapat Lantai 14, Jakarta. Fokusnya beberapa isu utama, seperti problem lahan, infrastruktur, sosial masyarakat, sumber daya manusia pariwisata, juga potensi desa wisata.

Sekretaris Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia mengatakan
“Pada hari yg sama kamis 6 pebruari. Sebagai bukti komitmen Bupati ciamis membentuk badan promosi pariwisata daerah. Dengan dukungan penuh semua SKPD. Baru di era Bupati Ciamis Herdiat semua instrumen pengembangan pariwisata bertahap dibenahi. Pembentukan badan promosi pariwisata merupakan komitmen kongkrit dari pemerintah daerah kab Ciamis bagi pengembangan industri pariwisata Ciamis” paparnya.

“Ciamis sangat serius mengembangkan potensi pariwisatanya. Destinasi ini memang memiliki potensi yang luar biasa. Alam dan budayanya sangat eksotis. Kolaborasi antar stakeholder sudah bagus di sana. Problem teknis juga terpetakan di Ciamis,” ungkap Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Wawan Gunawan.

Sinergi positif antar stakeholder pariwisata di daerah memang menjadi motor utama. Pariwisata daerah akan tumbuh bila ada COE Commitment. Elemennya, seperti bupati dan wakilnya, sekretaris daerah, hingga Satuan Kerja Perangkat Daerah. Lebih luas, kolaborasi besar pentahelix harus dikembangkan. Sinergi ini meliputi akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

“COE Commitment di Ciamis memang luar biasa. Buktinya, mereka hadir dalam audiensi ini. Lebih lanjut, konsep pentahelix harus dikuatkan lagi. Sebab, ini sudah melibatkan publik secara luas. Sekali lagi, sinergi tersebut juga sudah berkembang di Ciamis. Komposisi itu diperlukan guna menjawab aneka tantangan yang muncul di lapangan,” terang Wawan.

Membidik status destinasi wisata unggulan, Ciamis memiliki banyak warna atraksi. Ganerenya wisata alam, budaya, sport tourism, religi, sejarah dan lainnya. Untuk wisata alam, komposisinya eksotis itu adalah Situ Lengkong, Curug Tujuh Cibolang, Majingklak Ciamis, hingga Batu Ngampar. Situ Lengkong Panjalu bahkan dilengkapi Pulau Nusa Gede di bagian tengahnya. Wisata Religi Pesantren Sirnarasa, Kampung Kuta, Makam Karamat Eyang Kampuh Jaya Cilimus,

Untuk wisata sejarah, Ciamis menawarkan destinasi Ciung Wanara. Destinasi ini adalah peninggalan Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu-Budha. Spot eksotis lainnya adalah Jembatan Sasak Cirahong yang sangat instagramable. Wisatawan juga bisa berkunjung ke Mega Wisata Icakan, Astana Gede Kawali, Sukahaji Waterboom, Masjid Agung Ciamis, juga Alun-Alun Ciamis.

Bagi penikmat sport tourism, bisa mencoba adrenalin Arung Jeram Sungai Citanduy. Alternatif lainnya, bersepeda di Sirkuit BMX Ciamis. Destinasi Ciamis semakin lengkap dengan Desa Wisata Jelat hingga Kampung Adat Kuta Ciamis. Wawan menambahkan, Ciamis menawarkan experience menarik dengan beragam destinasi wisatanya.

“Destinasi wisata yang dimiliki Ciamis sangatlah lengkap. Semuanya khas dan sangat otentik. Mereka ini tinggal memfokuskan potensi pengembangannya. Sebab, skala prioritas pengembangan destinasi wisata itu sangat penting. Lebih lanjut, travel pattern bagi wisatawan juga harus dibuat baku. Tujuannya, agar wisatawan nyaman mengeksplorasi destinasi Ciamis,” jelas Wawan lagi.

Melengkapi potensi pariwisata Ciamis, faktor lingkungan juga menjadi perhatian pertemuan ini. Ciamis harus optimal melakukan pengelolaan sampah dan visitor management. Harapannya, agar tercipta Sapta Pesona Pariwisata. Untuk menguatkan brandingnya, pariwisata Ciamis bisa mengoptimalkan kreativitas dari kaum milenial. Wawan menambahkan, Kemenparekraf akan memberikan dukungan penuh.

“Secara umum, Kemenparekraf akan memberikan support penuh. Untuk sumebr daya manusia, bisa dilakukan dengan Bimtek Pariwisata atau workshop. Ini bisa disinergikan dengan Kemenparekraf. Lalu, Ciamis harus melakukan benchmarking dengan destinasi lain yang lebih maju seperti, Banyuwangi,” tutup Wawan.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here