Jakarta – Dalam rangka pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata turut berpartisipasi dalam kegiatan Kanku Tabihaku di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Jepang, tanggal 18-19 Mei mendatang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, partisipasi ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan promosi Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata favorit dunia.

“Kanku Tabihaku merupakan pameran Business to Consumer (B2C) yang dimulai sejak tahun 2005 dan telah menjadi pameran wisata terbesar di wilayah Jepang Barat. Akan ada banyak pihak yang berperan di sana. Mulai dari organisasi pariwisata internasional, perusahaan maskapai penerbangan, travel agent/ tour operator, dan lain-lain,” ujarnya, Selasa (7/5).

Mereka, lanjut Nia, akan berkumpul untuk mempromosikan destinasi wisata dengan mengenalkan budaya masing-masing negara. Sekaligus menyediakan atraksi yang menarik di tiap booth, dengan menampilkan kesenian dan seminar pariwisata.

“Indonesia menempati booth seluas 45 meter persegi. Partisipasi Indonesia pada Kanku Tabihaku merupakan kolaborasi antara Kemenpar dengan KJRI di Osaka, Garuda Indonesia Osaka, dan Bali Tours. Kita akan maksimalkan penyerapan wisatawan mancanegara agar berkunjung ke Indonesia,” imbuhnya.

Adapun rangkaian kegiatan Kemenpar dalam acara Kanku Tabihaku meliputi promosi pariwisata Indonesia melalui pelayanan informasi pariwisata, pendistribusian bahan promosi, presentasi, pertunjukan kesenian, kuis, serta aktifitas interaktif lainnya.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar Ardi Hermawan menjelaskan, partisipasi Indonesia ada kegiatan Kanku Tabihaku akan dikemas semenarik mungkin agar mengalihkan perhatian pengunjung. Antara lain akan ada parade costum tradisional, minum kopi bersama, dan penampilan Tari Barong yang merupakan kontribusi dari KJRI di Osaka

“Tentunya kita juga akan menjual Indonesia melalui seminar atau presentasi tentang pariwisata Bali, dan beberapa destinasi unggulan di Tanah Air. Bali masih dikedepankan karena ini yang lebih familiar di kalangan wisatawan mancanegara,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, semua strategi harus dijalankan demi mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2019. Agar optimal, maka sinergi besar harus dilakukan. Salah satunya dngan mengikuti Kanku Tabihaku di Jepang.

“Pergerakan wisman di Jepang cukup besar. Hal ini akan bagus bila optimalisasinya terus dilakukan dengan menguatkan promosi di sana. Sebagai destinasi dunia, Indonesia memiliki paket atraksi, aksesibilitas dan amenitas terbaik,” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here