www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap memboyong tim Festival Payung Indonesia (FPI) ke Chiang Mai, Thailand. Seniman payung ini akan tampil di Bo Sang Umbrella Festival yang digelar 18-20 Januari 2019.

Bo Sang Umbrella Festiva adalah festival payung yang diadakan selama 3 hari. Momen saat jalan-jalan di Bo Sang, Chiang Mai, dipenuhi dengan lentera dan ratusan payung. Dalam kegiatan ini, Kemenpar bekerjasama dengan Mataya Art & Heritage, Solo. Tim kesenian yang dikirim terdiri dari 8 orang. Yakni tim kreatif, pelukis payung, talent Fashion dan Cultural Performance payung. Serta membawa properti berupa payung hias, kuliner Indonesia dan bahan promosi lainnya.

Koordinator program, Heru Mataya, mengatakan, kepastian keikutsertaannya dalam acara di Bo Sang, Thailand, adalah menindaklanjuti kerjasama program sister-festival antara Festival Payung Indonesia (Indonesia) dan Bo Sang Umbrella Festival (Thailand).

“Untuk persiapan sudah sangat matang, termasuk sajian apa yang akan kami tampilkan di sana,” ujar Heru, Kamis, (10/1).

Dalam kesempatan itu, rombongan Kemenpar akan menggelar Pameran Payung Tradisi Indonesia, Workshop Payung Tradisi Indonesia, Workshop dan pameran kuliner Indonesia, Pentas Tarian Payung Indonesia dan Fashion Show Payung Indonesia
.
Workshop dan pameran pembuatan payung tradisi Indonesia dilakukan Tim Mataya. Sementara workshop dan pameran kuliner tradisi Indonesia akan dipresentasikan oleh Retno Retwindsock dari Kebun Kita. Selain itu, akan dilakukan dialog dengan pihak Thailand untuk mewujudkan Asian Umbrella Community.

“Jalinan komunikasi dengan Bo Sang Umbrella Festival terus kami tingkatkan untuk saling belajar, bertukar pikiran dan pengalaman. Festival payung di Bo Sang tahun ini telah memasuki tahun ke 34, kita perlu belajar banyak dari mereka,” jelasnya.

Heru juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung FPI ke Thailand. Kata dia, Kemenpar sudah sangat tepat mendukung acara ini karena pada tahun lalu acara tersebut disambangi 20 ribu pengunjung.

“Ini event keempat kalinya kami hadir ke acara di Thailand. Setiap tahun, antusiasme acara ini semakin bagus. Dampaknya, interaksi Budaya ini membuat kedatangan wisatawan mancanegara asal Thailand ke acara FPI di Solo dari tahun ke tahun terus meningkat. Kuatnya budaya dan seniman Payung di Thailand ini membuat mereka penasaran untuk datang ke Indonesia. Terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung kami,” kata Heru.

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, Kemenpar akan mempromosikan dan memberikan informasi destinasi wisata Indonesia untuk menciptakan “public awareness“, khususnya di Thailand. Selain juga untuk menjadikan kesenian dan kebudayaan Indonesia sebagai alat diplomasi. Tujuannya tentu mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata.

“Payung ternyata bisa menjadi media diplomasi budaya dalam mempererat hubungan kebudayaan dua negara. Yakni Indonesia dan Thailand. Program ini juga bertujuan untuk mempromosikan Wonderful Indonesia dan Festival Payung Indonesia,” ujar Rizki.

Pada tahun ini, Indonesia juga difasilitasi lahan booth sebagai Paviliun Indonesia. Booth akan dihiasi puluhan payung dan backdrop bernuansa Wonderful Indonesia. Selain itu, lanjut Rizki, juga untuk mengajak wisatawan mancanegara di Thailand untuk mengunjungi Indonesia. Seperti diketahui, kebudayaan kedua negara ini memiliki kemiripan. Sehingga banyak yang bisa dipromosikan di sana.

“Di booth Indonesia nanti, pengunjung yang datang akan diberi informasi menarik dan demonstrasi singkat seputar payung. Sekaligus dapat berinteraksi dengan melakukan tanya jawab, baik terutama yang berkaitan dengan destinasi budaya Indonesia,” kata Rizki.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, partisipasi FPI dalam Bo Sang Umbrella Festival 2019 diharapkan mampu semakin memperkenalkan kota tersebut sebagai kota kreatif kepada publik di Thailand. Dikatakannya, pasar Thailand merupakan salah satu segmentasi pasar wisata yang potensial untuk digarap. Thailand dinilai dapat menjadi sumber originasi wisatawan mancanegara yang potensial karena jaraknya yang dekat dengan Indonesia.

“Semoga ke depannya, dengan ikut sertanya Indonesia dalam ajang Bo Sang Umbrella Festival 2019 ini mampu menjaring lebih banyak kedatangan wisman khususnya dari Thailand untuk datang ke tanah air,” Menpar Arief Yahya.

Asal tahu saja, di tahun 2019 ini, Indonesia ditargetkan mampu menjaring wisman hingga 20 juta orang. Dari target itu, Pemerintah Indonesia berupaya mendatangkan 150.000 wisman di antaranya dari Thailand.

Untuk informasi, Bo Sang Umbrella Festival merupakan program sister-festival Festival Payung Indonesia (FPI). Kerjasama dimulai sejak kunjungan di Bo Sang Umbrella Festival, Chiangmai, Thailand, pada 2016. Program berkelanjutan untuk saling berkunjung, saling bertukar pikiran dan pengalaman antara pekerja festival. Tentunya juga antar seniman dan perajin payung, dan meningkatkan interaksi budaya Indonesia-Thailand.

Pada 20 Januari 2018, di tanda tangani MoU antara Komite Bo Sang Umbrella Festival dengan Festival Payung Indonesia. MoU makin menguatkan sister festival. Festival ini diadakan setiap tahun di minggu ketiga Januari setiap tahun di desa Bo Sang, Provinsi Chiang Mai. Festival ini diselenggarakan dalam bentuk “street fair”. Jalan-jalan di tengah desa digunakan sebagai area pawai, dengan kedua sisi jalan diisi oleh booth Payung yang indah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here