www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Langkah Kementerian Pariwisata mendorong Program Pesona Ramadan kembali berlanjut. Kali ini, Kemenpar mendukung rangkaian kegiatan Semarak Ramadan 2018, di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat.

Kegiatan ini diselenggarakan 24 jam sehari selama bulan puasa. Tema yang diangkat adalah “Implementasi Nilai-nilai Ramadan dalam Kehidupan Sehari-hari”.

Semarak Ramadan 2018 sudah berlangsung sejak awal bulan Ramadan. Tepatnya 17 Mei 2018. Acara puncaknya dijadwalkan Rabu 14 Juni 2018, di Pusdai Jabar. Dan akan diisi pertunjukan seni religi.

Menurut Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, kegiatan ini dimaksudkan selain untuk mem-branding Pesona Indonesia. Selain itu, juga mengangkat atraksi wisata budaya di Kota Bandung dan sekitarnya.

“Kegiatan ini sekaligus memperkuat posisi wisata halal yang sedang menjadi kegiatan pariwisata dunia. Kita melihat portofolio wisata sejarah dan religi sangat kuat kaitannya. Apalagi bertepatan dengan bulan suci Ramadan, sangat cocok untuk mengangkat kearifan lokal terutama yang bersifat religius,” kata Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni di Jakarta, Minggu (20/5).

Sumarni menambahkan, Semarak Ramadan 2018 adalah ajang memperkenalkan potensi budaya. Khususnya unggulan daerah yang berkelas dunia. Tujuannya agar dapat menjadi ikon daerah.

Untuk itu, Semarak Ramadan akan diisi berbagai pertunjukan seni religi berkualitas. Seperti kegiatan wayang dakwah, pertunjukan musik, lomba adzan, marawis, storytelling bahasa Arab, kajian ilmu hadist untuk mubaligh masjid, serta iktikaf Ramadan.

“Tidak hanya itu, untuk edukasinya juga akan diisi dengan diklat keagaaman pengurusan jenazah ilmu faraid 1 dan 2, Kajian Dhuha, Pusdai Melek Alquran, Kajian Islam Intensif. Total kurang lebih sebanyak 22 kegiatan selama bulan Ramadan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Area I Kemenpar, Wawan Gunawan mengatakan, Semarak Ramadan 2018 juga memperkenalkan seni dan budaya tradisional dan wisata religi Indonesia. Hal ini sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata budaya di Jawa Barat.

“Kegiatan ini bertujuan mempromosikan Pesona Indonesia. Khususnya dalam bentuk atraksi wisata religi. Serta mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain seperti akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media, untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ucap Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, Semarak Ramadan 2018 juga bersifat syiar dan dakwah. Tujuannya untuk menarik jamaah serta masyarakat untuk tetap semangat melakukan ibadah selama bulan Ramadan.

“Khususnya setelah hari ke 10, biasanya jamaah sudah mulai menurun, kegiatan ini sebagai cara untuk menjaga semangat untuk tetap beribadah sebulan penuh. Saat puncak acara akan diselegarakan pula kegiatan berupa hiburan, perlombaan, bazar atau pameran,” ujarnya.

Rangkaian Semarak Ramadan 2017, lanjut Wawan, juga akan menghadirkan kegiatan Pesantren Ramadan.

“Program pesantren kilat Ramadan sekaligus mengisi liburan anak sekolah, Jika ada sekolah yang akan melaksanakan pesantren kilat, Pusdai akan memfasilitasi,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi program tersebut. Menurutnya hal ini sejalan dengan program Pesona Wisata Ramadan yang baru saja diluncurkan dengan 23 event dan 16 paket wisata Pesona Wisata Ramadan.

“Ini bisa saling bersinergi. Wisatawan yang datang ke pasar ditawarkan paket wisata Ramadan atau yang membeli paket wisata Ramadan di Bandun. Saya yakin ini menarik,” pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here