KUANSING – Kementerian Pariwisata memberikan dukungan kepada Kuantan Singingi untuk memperkuat amenitas. Tepatnya dukungan bagi homestay. Penyerahan dukungan dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing, Teluk Kuantan, Selasa (20/8).

Bentuk dukungan itu berupa alat kelengkapan tempat tidur hingga peribadatan. Setelah diterima oleh stakeholder pariwisata Kuansing, dukungan diteruskan kepada pemilik homestay. Ada sekitar 5 pemilik homestay di Kota Teluk Kuantan, Kuansing, yang dipilih. Mereka juga akan diplot sebagai pilot project pengembangan homestay di sana.

“Homestay sangat potensial dikembangkan di Kuansing. Posisinya pun vital dalam mendukung industri pariwsiata. Homestay bisa menjadi daya tarik lain bagi wisatawan. Sebab, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat. Lebih penting lagi, homestay juga membuka keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat luas,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Homestay di wilayah Kuansing berjumlah sekitar 40. Beberapa merupakan pemilik homestay baru. Rata-rata setiap homestay memiliki 2 kamar. Artinya, pariwisata Kuansing sedikitnya memiliki cadangan 80 kamar. Menpar menambahkan, peran aktif masyarakat harus dilibatkan lebih ditingkatkan.

“Masyarakat luas harus dilibatkan secara aktif dalam pengembangan pariwisata Kuansing. Mereka bisa mengembangkan homestay tersebut. Bagaimanapun, homestay ini sangat menjanjikan secara ekonomi. Ada potensi lapangan pekerjaan di situ. Nilainya positif untuk menaikan income keluarga,” lanjutnya yang juga berstataus Menpar Terbaik ASEAN tersebut.

Menawarkan potensi bisnis, okupansi homestay rata-rata di Kuansing sekitar 60% dalam sebulan. Dan, potensinya diprediksi full 100% di 2020. Sebab, Kuansing terus berbenah dan mengembangkan beragam atraksi.

Wakil Bupati Kuansing H Halim mengatakan, homestay akan terus berkembang seiring naik dan positifnya arus wisatawan. Kuansing juga memiliki destinasi alam, budaya, dan manmade memikat.

“Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Kemenpar terhadap perkembangan homestay di Kuansing. Homestay sangat efektif untuk mendukung pariwisata. Kami yakin, jumlah homestay akan bertambah. Sebab, pergerakan wisatawan di Kuansing sangat bagus. Mereka bisa menikmati beragam atraksi alam, budaya, hingga kulinernya,” kata Halim.

Menurutnya, homestay memang terus dikembangkan. Sebab, sangat strategis mendukung pariwisata di sini.

“Untuk pasar yang potensial, kami sudah ada Malaysia. Sebab, di Malaysia ada sekitar 1 juta orang Kuansing yang sudah menetap di sana. Potensi atraksinya yang kami tawarkan juga unik dan menarik. Ada banyak sekali,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kuansing Indra Suandy.

Selain penambahan jumlah fisik, Kuansing juga fokus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Mereka sebelumnya sudah menggelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Homestay dengan 40 peserta. Berikutya, pada September akhir dilakukan Pelatihan Tour Guide.

Memenuhi standard kenyamanannya, homestay wajib didukung beberapa kelengkapan fisik. Homestay harus dialiri listrik hingga memiliki fasilitas kamar tidur lengkap. Toiletnya juga harus bersih dan punya pintu, penerangan, sirkulasi udara, dan gantungan baju. Ruang tamu harus ada, bersih, dan indah. Lebih penting lagi, pemilik homestay harus berlaku ramah kepada wisatawan.

“Homestay ini akan menjadi pilar ekonomi yang kompetitif bagi banyak keluarga di Kuansing. Selain jumlahnya, kualitas homestay juga harus diperhatikan. Semua harus didasarkan kepada standard yang berlaku,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here