www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Perhelatan Kalimantan Crossborder Festival 2019 di Aruk dijamin bakal keren. Karena, ada kolaborasi antara budaya masyarakat Malaysia dan Indonesia. Khususnya yang ada diperbatasan. Kalimantan Crossborder Festival 2019 edisi Aruk akan digelar 23-24 Februari 2019. Lokasinya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

Atraksi utama event ini adalah penyanyi dangdut Sandrina, yang tenar dengan lagu Goyang Dua Jari. Dan ada juga aksi penyanyi lainnya Belinda. Yang tidak kalah menarik adalah juga aksi Tari Poco-Poco massal lintas negara. Tari Poco-Poco akan menjadi momen persahabatan antara TNI dan Tentara Diraja Malaysia (TDRM).

Kalimantan Crossborder Festival 2019 edisi Aruk berencana menampilkan Kopi Pancong. Mereka adalah grup senam asal Pontianak. Kehadiran Kopi Pancong ini akan menjadi tandem ideal bagi Poco-Poco. Artinya, wisatawan dijamin akan semakin fresh dengan gerakan dinamisnya.

“Persiapan Kalimantan Crossborder Festival 2019 di Aruk sudah maksimal. Koordinasi dengan beragam stakeholder di sana sangat bagus. Nantinya akan ditampilkan juga beragam kekayaan seni dan budaya dari Sambas. Perpaduan tradisi dan modern akan menjadi paket terbaik,” ungkap Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, Minggu (17/2).

Kebersamaan kedua negara juga akan tercermin dengan kehadiran Komunitas Moge kedua negara. Bahkan, rencananya 6 stand akan di isi oleh perwakilan Malaysia. Belum lagi kehadiran pelaku UMKM kedua negara yang bisa membuka komunikasi bisnis antar negara.

Kalimantan Crossborder Festival 2019 edisi Aruk, akan menampilkan beragam tarian. Ada tarian khas Melayu Sambas hingga Dayak. Untuk tarian khas Melayu Sambas yang akan disajikan diantaranya Tandak Sambas. Wilayah ini juga memiliki Tari Jepin. Sambas juga kaya akan lagu daerah, seperti Alok Galing, Cik Cik Periuk, atau Kapal Belon.

Aruk, Sambas, juga memiliki kekayaan nature yang siap untuk dieksplorasi. Kulinernya juga terkenal, seperti Bubbor Paddas. Kuliner ini khas karena memakai daun kesum. Untuk kerajinan tangannya juga terbaik, diantaranya Kain Sambas atau Kaing Lunggi. Kain ini juga terkenal sebagai Kain Songket Sambas.

“Festival ini juga berencana menampilkan Tanjidor. Yang jelas, ada banyak value yang didapatkan para wisatawan bila berkunjung ke Aruk ini. Sebab, daerah ini sangat kaya akan seni budaya juga kuliner. Belum lagi bentang alamnya yang eksotis dan khas,” jelas Adella lagi.

Kemeriahan akan semakin maksimal. Sebab, Kalimantan Crossborder Festival 2019 edisi Aruk akan mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Treatmennya dengan ‘relokasi’ sementara pedagang Pasar Belampar, Aruk, Sambas. Para pedagang ini akan memindahkan lapaknya di sekitar venue festival pada 23-24 Februari 2019.

“Kami mengucapkan terima kasih atas peran aktif berbagai latar belakang. Kehadiran para pedagang ini akan membuat festival semakin berwarna. Kehadiran mereka akan menegaskan konsep wisata belanja di festival ini. Semakin banyak pilihan untuk berbelanja,” terang Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.

Kalimantan Crossborder Festival 2019 memang menyiapkan wisata belanja sebagai variannya. Nantinya ada juga stand-stand pameran yang didirikan. Stand ini akan diisi beragam produk lokal Sajingan, PKK, GOW, dan Dekranasda. Ada juga stand produk pertanian, GenPI, CSMTV, JWTV, Dispora, juga PHRI. Sapto mengatakan, untuk ketertiban event juga sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait.

“Kami jamin, sepanjang event mobilitas wisatawan akan tetap mudah. Sebab, nanti akan di back up oleh Dishub. Untuk ketertiban ada Satpol PP. Yang jelas, semua instansi akan dilibatkan untuk mensukseskan festival ini,” kata Sapto lagi.

Menyempurnakan kenyamanan wisatawan, beragam kemudahan sejak awal sudah ditawarkan. Bagi warga Sarawak, Malaysia, bisa menyeberang hanya berbekal Identity Card (IC). Aksesibilitas semakin mudah dengan ‘wild card’ Majelis Keselamatan Serawak. Kendaraan dengan kapasitas 7 orang bisa masuk dari Serawak. Bus dari Serawak bahkan bisa masuk di PLBN Entikong, Sanggau, Kalbar.

“Sambas ini situs budaya besar. Histori mereka sangat kuat. Wajar bila wilayah ini kuat secara seni dan budayanya. Jadi, konten yang disajikan dan beragam kemudahn regulasi selama event akan jadi magnet terbaik untuk menarik wisman. Silahkan datang di Aruk dan bergembira. Enjoy Aruk,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here