www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Pariwisata Yogyakarta akan kembali menebar pesona. Kali ini lewat Jogja International Travel Mart (JITM). Event yang telah memasuki pelaksanaan ke-9 kali, akan digelar digelar 7-10 Mei 2018. Kegiatan ini nantinya akan menargetkan 79 seller dan 107 buyers yang berasal dari 20 negara.

“Untuk tahun ini, kita mengharapkan tercapainya target kenaikan potential reveneu sebesar 15 persen dari tahun lalu. Pada tahun 2017 lalu potential reveneu yang didapat sebesar Rp 75.930.000.000 dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 87.315.500,” ujar Ketua JITM 2018, Edwin Ismedi pada konferensi pers, Senin (30/4), di The Rich Jogja Hotel.

JITM merupakan event besutan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY bekerjasama dengan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta.

Kolaborasi tersebut merupakan upaya untuk memberikan informasi awal mengenai potensi wisata DIY. Khususnya bagi wisatawan Internasional. Sehingga, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY.

“Tahun 2017 lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung hampir 400 ribu. Tepatnya 397.800. Kita mengharapkan jumlahnya pada tahun ini bisa mencapai 450 ribu,” terangnya.

Sebagai sebuah kegiatan B2B (Bussiness to Bussiness), beberapa program telah disiapkan. Semuanya padat dan berkelas. Salah satunya adalah welcome dinner. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 7 Mei 2018 di area Bangsal Kepatihan.

Ada juga agenda B2B networking meeting. Kegiatan ini akan memberikan informasi mengenai social function serta educational trip bagi para buyers. Menambah dobrakan, table top juga akan disiapkan. Kegiatan ini akan di gelar di Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

“Untuk tahun ini kita menggunakan metode round robbin. Nantinya konsep B2B networking meeting akan dilakukan dengan mempertemukan seller dan buyer. Caranya dengan tatap muka. Sehingga, akan mampu memperoleh penjelasan mengenai produk dan jasanya,” terang Edwin.

Selain itu ada pula kesempatan untuk menjalin relasi melalui kegiatan informal diluar jadwal yakni saat dimana para buyers ini melakukan networking lunch maupun networking dinner di Grand Dafam Rohan Yogyakarta.

Di hari selanjutnya, para buyer akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan educational trip. Pilihan rutenya pun ciamik. Ada rute Candi Borobudur dan Lava Tour Merapi atau Taman Sari dan Tebing Breksi. “Kegiatan ini tentunya untuk memberikan highlight dari wisata di DIY sekaligus memperkenalkan wisata lainnya,” lanjutnya.

Acara akan diakhiri dengan Closing Dinner yang akan dilaksanakan 9 Mei 2018 di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta.

“Dengan tagline ‘A New Gateway to Your Journey’ , kita berharap kegiatan ini mampu memberikan informasi pertama mengenai wisata di DIY terutama perkembangan wisata di DIY. Salah satunya rencana New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang direncanakan beroperasi mulai tahun 2020 mendatang,” pungkasnya.

Mendengar hal tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah. Baginya kemandirian daerah dalam mempromosikan pariwisata merupakan langkah tepat. Apalagi JITM merupakan sebuah kolaborasi antara pemerintah daerah dengan industri pariwisata.

“Ini harus dicontoh daerah lain. Dimana seluruh stakeholder pariwisata bergerak cepat serta aktif membangun pariwisata daerahnya. Apalagi JITM ini telah diselenggarakan secara regular. Ini sangat bagus. Apalagi sebentar lagi Yogyakarta memilik bandara internasional. Maju terus pariwisata Yogyakarta,”ujar Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here