ENTIKONG – Pariwisata di perbatasan terus dipanaskan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kali ini Festival Crossborder Entikong 2019 yang kembali digelar di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sabtu (27/4). Hadir sebagai bintang tamu penyanyi dangdut Jenita Janet.

Meski diguyur hujan, kehadiran Jenita Janet membuat tapal batas Indonesia tersebut heboh. Saking hebohnya para tamu VIP yang datang pun ikut berjoget bersama Jenita di atas panggung. Termasuk juga Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung yang ikut berduet bersama Jenita.

“Entikong luar biasa. Alamnya keren. Budayanya apalagi. Masyarakatnya pun luar biasa. Ini bukti Kemenpar begitu memperhatikan pariwisata di seluruh Indonesia,” ujar Jenita disambut riuh para penonton.

Selain Jenita, berbagai sajian budaya juga turut meramaikan festival tersebut. Dari mulai tarian adat Dayak, Melayu bahkan Jawa. Bukan itu saja berbagai games interaktif pun membuat Festival Crossborder Entikong 2019 makin berwarna. Apalagi suguhan berbagai produk unggulan Entikong pun tak luput dipersembahkan.

Adella mengatakan, Kemenpar akan terus menyajikan acara yang menarik di perbatasan. Hal ini guna semakin menghidupkan sektor pariwisata di perbatasan Indonesia.

“Festival crossborder selalu penting, terutama untuk menaikan jumlah kunjungan wisman. Kalau jumlah kunjungan wisman naik, maka perekonomian masyarakat akan tumbuh melalui beragam transaksi. Untuk itu, kami berikan konsep hiburan terbaik,” ujar Adella.

Menurut Adella, atraksi ini tentunya untuk memperkuat berbagai keunggulan pariwisata Entikong dan tentunya Kabupaten Sanggau.
Untuk itu Adella pun mengingatkan betapa pentingnya CEO commitment untuk semakin memepercepat laju pariwisata di Entikong dan sekitarnya.

“Pariwisata itu cara cepat mengangkat perekonomian daerah. Apalagi Entikong memiliki potensi melimpah. Dukungan dari pusat pun kuat. Infrastruktur terus digenjot. Atraksinya terus didukung Kemenpar, seperti halnya Festival Crossborder yang digelar kali ini. Tinggal komitmen dari pemerintah daerahnya untuk memajukan sektor pariwisata,” papar Adella.

Terpisah Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono mengatakan, Entikong memiliki potensi wisata yang harus terus dikembangkan. Dengan itu kemudahan akses yang dimilikinya akan semakin dapat menjaring wisatawan asal Malaysia.

“Entikong memiliki banyak destinasi wisata. Ada Pancur Aji, Air Terjun Saka Dua, Riam Odong, hingga Riam Engkasai. Belum lagi Riam Macam, Air Panas Sipatn Lotup, Danau Laet, Kampung Santana, hingga Goa Thang Raya. Potensi budayanya juga melimpah. Ini harus dimaksimalkan oleh daerah,” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut border tourism sebagai strategi paling realistis untuk menggenjot angka kunjungan wisatawan. Dengan penyebaran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sangat banyak, tentunya border tourism menjadi senjata pamungkas Kemenpar mengejar target 20 juta wisman di tahun 2019.

“Sejak 2017 Kemenpar telah banyak menggelar Crossborder Events, seperti di Atambua, Belu, NTT, yang berbatasan dengan Timor Leste. Ada juga di Aruk, Sambas, Kalbar. Ada di Skow, Papua, dan tentunya Kepri, Batam, Bintan dan lainnya. Tentunya di tahun 2019 Kemenpar akan all out menggelar acara-acara festival dan music di crossborder. Sehingga dapat memaksimalkan kunjungan wisman dari border area seperti Festival Crossborder di Entikong ini,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here