www.INDONESIATRAVEL.NEWS, KALBAR – Konsul Jenderal RI untuk negara bagian Sarawak, Malaysia, Yonny Tri Prayitno melakukan kunjungan serta pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmiji, dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi, Jumat (8/2). Kedatangan Yonny didampingi ILO TNI di Kuching dan Staff Ekonomi KJRI Kuching.

“Kunjungan kami kali ini adalah dalam rangka persiapan Festival Cross Border Sajingan Aruk, 23-24 February mendatang. Pada prinsipnya, kami sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena tanpa semangat Indonesia Incorporated acara ini tidak akan sukses,” ujar Yonny.

Pada kesempatan itu, beberapa hal juga dibahas, antara lain upaya KJRI Kuching untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara, Sarawak dan Indonesia. Terutama di wilayah perbatasan, dengan mengedepankan sektor pariwisata. Tujuannya tak lain untuk mengangkat perekonomian rakyat Indonesia di perbatasan. Kegiatan ini juga nantinya akan didukung Kementeria Pariwisata (Kemenpar).

Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi menambahkan, selain untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian, kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara TNI dan TDM. Yaitu melalui kegiatan olahraga bersama secara rutin dan periodik di setiap pos-pos perbatasan di Kalimantan Barat dan Sarawak.

“Sebagai permulaan adalah kegiatan Senam Poco Poco bersama antara TNI dan TDM. Kegiatan ini diikuti juga segenap lapisan masyarakat Sarawak dan Indonesia di perbatasan Aruk, bersamaan dengan acara Festival Wonderful Indonesia,” ungkapnya.

Di lain pihak, Gubernur Kalbar Sutarmiji menyambut baik upaya tersebut dan mengharapkan agar produk-produk unggulan di perbatasan dapat ditonjolkan serta dipromosikan melalui kegiatan ini.

Gubernur juga menekankan bahwa peran Pemkab-Pemkab yang memiliki wilayah perbatasan dengan Sarawak sangat penting, untuk aktif menindaklanjuti hasil kegiatan promosi pariwisata ini.

“Pemkab dapat menyiapkan brosur dan promosi mengenai destinasi-destinasi wisata yang ada di wilayah mereka. Tampilkan produk-produk unggulan yang dimiliki, agar kegiatan ini lebih memberikan hasil maksimal,” imbaunya.

Yang tak kalah penting, lanjut Gubernur, adalah melakukan survei market di Sarawak. Dari survey itu nantinya bisa diketahui apa saja minat dan keinginan masyarakat di Sarawak. “Selanjutnya kita bisa menyesuaikan produk-produk yang akan dipasarkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung mengatakan,
Festival Cross Border Sanjingan Aruk sudah menjadi agenda rutin yang selalu digelar sejak beberapa tahun terakhir. Seperti tahun lalu, kegiatan akan dipusatkan di Lapangan Terminal Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

“Festival Cross Border Sajingan Aruk tidak hanya menyajikan konser musik. Tetapi akan ada pentas kesenian khas Kalimantan, bazar UKM, wisata kuliner, dan lain-lain,” ujarnya.

Kabid Pemasaran Area III Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menjelaskan, misi penyelenggaraan acara ini termasuk sebagai upaya menggenjot target kunjungan 20 juta wisman tahun 2019. Termasuk promosi Wonderful Indonesia di tingkat internasional, khususnya Malaysia.

“Dari 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk bisa menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman. Sebab, daerah ini berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia,” terangnya.

Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, konsep cross border tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.

“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini, ” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here