BANDUNG: Kemenparekraf kembali memberikan dukungan pada event pameran pariwisata dan produk-produk industri kreatif. Indonesia Products Expo 2020 yang berlangsung di Mall Ciwalk Bandung 3-6 Desember merupakan pameran terpadu dan multi produk berskala nasional hingga internasional.

Pameran ini dikonsepkan sebagai ajang promosi yang menggabungkan tiga sektor penggerak utama perekonomian yaitu perdagangan, pariwisata dan investasi yang tercermin melalui produk-produk unggulan, pesona obyek-obyek wisata dan peluang investasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten dan kota) dan perusahaan-perusahaan (swasta, BUMN dan BUMD) di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini juga dalam rangka mempromosikan ragam potensi dan peluang investasi serta membuka pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung langkah PT Mitra Mediatama Promosindo (MediaPro) untuk menggelar kegiatan yang diharapkan bisa mendongkrak industri kreatif anak bangsa ini.

Indonesia Products Expo 2020 ini mendapat dukungan penuh berbagai pihak, salah satunya dari Kemenparekraf/Baparekraf. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu memaparkan, kegiatan Expo ini merupakan pameran perdagangan dan investasi berskala nasional yang mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti produk kerajinan batik, bordir, tenun, garmen, aksesoris, piranti rumah tanga, produk kulit, tas dan alas kaki, perhiasan, rotan dan lain sebagainya

Di sisi lain, event ini juga berupaya menarik investasi dari para investor dan potential buyers. Juga dilibatkan pelaku industri pariwisata untuk mendorong mereka bangkit dan menjaring pasar domestik di masa pandemi ini. “Fokus kami saat ini adalah pasar domestik untuk menggeliatkan ekonomi dan peregerakan wisatawan di Indonesia,” kata Vinsensius.

Dikatakan Vinsensius kegiatan pameran ini didisain secara khusus untuk memfasilitasi interaksi bisnis antara para produsen dan pemilik potensi dengan para buyers dan investor potensial dan antara lain bertujuan untuk meningkatan daya saing dan perluasan jaringan pemasaran produk-produk unggulan.

Sementara itu Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, pada masa pandemi COVID-19 saat ini aspek kesehatan masyarakat dan perputaran ekonomi harus berjalan beriringan. Untuk itu, Kemenparekraf selalu memprogramkan keduanya, yakni mendorong destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, juga menggelar berbagai macam event yang berorientasi pada bergeraknya roda ekonomi rakyat.

Taufik berharap terjadi transaksi antara buyers dan sellers sehingga geliat industri pariwisata kembali bergairah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap langkah ini dapat kembali menggairahkan industri pariwisata kita dengan tetap mengedepankan faktor kebersihan, keamanan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat yang menjadi pedoman di masa adaptasi kebiasaan baru. Yakni menerapkan 3M, Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Kegiatan Ini adalah bentuk dukungan pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf agar dapat mendorong terjadinya transaksi pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat kembali bergeliat,” tegas Taufik.

“Selain itu tentu juga untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke obyek-obyek wisata di seluruh tanah air dan mendorong masuk dan meningkatnya investasi dengan memperkenalkan potensi di daerah,” ujar Taufik.

“Kegiatan ini juga untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan di bidang investasi bagi para investor dan untuk memperkuat kerjasama regional antar daerah di Indonesia,” ujarnya.

Adapun peserta dalam pameran ini selain ada booth Kemenparekraf juga diikuti tak kurang dari 20 peserta pelaku industri pariwisata dan UMKM dari Jawa Barat, Jawa Timur, Kaltim dan Kota Tanjung Pinang.

Peserta diantaranya: Raffis’co Leather (tas, jaket, dompet dari kulit), Yamois (oleh2, kuer kering), Bu Dar Batik, Mac Cheese (oleh2, kue kering), Mazedo Inti Jaya Violink (kuliner, kue kering, sambal, dll oleh2), CV Bintang Anugrah (oleh2 kue kering), Kampung SEMANGGI (Pecel, opak2, sambal), Indiscraft (kerajinan tangan manik2, selndang, dombet dll), The Papandayan Hotel, Nur Maulana Semesta Tours & Travel, GH Universal Hotel Bandung, Siki Coffe, Lintas Dunia, Ananda Collection dan both dari Pemda Kaltim dan Pemkot Tanjung Pinang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here