BANDUNG: Tarian Mojang Priangan menjadi pembuka pameran Indonesia Product Expo 2020 yang dihelat di Mall Ciwalk Bandung, 3-6 Desember 2020. Pameran yang diikuti pelaku industri pariwisata, perdagangan, UMKM dan sejumlah perwakilan pemerintah daerah ini diharapkan mampu membangkitkan optimisme di tengah pandemi Covid-19.

Dalam acara pembukaan tersebut, selain menampilkan kesenian Jawa Barat Tari Mojang Priangan, juga ditampilkan tarian Rancage persembahan Institute Seni Budaya Indonesia. Tarian ini juga menggambarkan rasa optimisme untuk menghadapi masa depan usai pandemi. Seperti yang dikatakan penggagas pameran Direktur PT Mediatama Promosindo (Mediapro), Edy Aprilia.

Menurut Edy pihaknya sudah tiga tahun terakhir menggelar pameran ini. “Jadi ini adalah kali ketiga kami menggelar pameran. Tujuan kami adalah untuk pengembangan usaha UMKM untuk lebih memperkenalkan ke nasional dan internasional,” ujar Edy.

Dikatakan Edy pihaknya tetap konsisten menggelar event ini agar ekonomi tetap jalan. “Kalau distop juga kasihan di tengah pandemi. Jadi untuk memberikan rasa optimisme mereka,” kata Edy.

Sementara itu Sub Kordinator regional 1 area 1a Siti Wahyuni mengatakan Kemenparekraf menyambut baik dan mendukung kegiatan product Expo 2020, pameran terpadu dan multi produk yang berskala nasional dan merupakan ajang promosi yang menggerakkan 3 pilar perekonomian yaitu : perdagangan, pariwisata dan investasi.
Semoga pameran ini dapat menggerakkan perekonomian rakyat di masa pandemi ini.

“Kami menyadari bahwa masa Pandemi mengakibatkan dampak yg mendalam pada perekonomian di sektor pariwisata. Hal ini dapat dipahami mengingat pendorong utama pariwisata adalah pergerakan, sehingga saat pergerakan manusia terhenti maka pariwisata juga terhenti. Pandemi COVID19 juga menciptakan trend berwisata yang baru. Wisatawan mencari produk/ jasa wisata yang peduli pada protokol kesehatan,” ujar Wahyuni seraya menekankan pentingnya 3 M, Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan dengan sabun atau sanitizer.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kemenparekraf untuk dapat berkontribusi untuk memulihkan kondisi pariwisata antara lain: Bulan Juni – Desember dilakukan fasilitasi akomodasi bagi tenaga kesehatan di Jakarta, Surabaya dan Bali.

Pemberian Bantuan Lauk Siap Saji (Balasa) serta program BISA bagi pelaku industri pariwisata yang terdampak. Fasilitasi akomodasi untuk isolasi mandiri bagi pasien OTG. Sertifikasi Pelaksanaan CHSE Gratis bagi pelaku usaha pariwisata. Serta Program Stimulus industri perhotelan, restoran/ rumah makan, dan travel agent.

Dengan upaya tersebut diharapkan dapat terwujud pergerakan perkonomian namun tetap memperhatikan usaha pencegahan penyebaran COVID-19.

Kepala dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Hj Elly Wasliah pada kesempatan yang sama mengatakan pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan event ini dengan tujuan mempromosikan ragam potensi dan peluang investasi serta membuka pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia di pasar nasional maupun internasional.

“Kami berterima kasih sudah dipercaya sebagai tuan rumah di event ini sebagai ajang promosi yang menggabungkan tiga sektor penggerak utama perekonomian yaitu perdagangan, pariwisata dan investasi yang tercermin melalui produk-produk unggulan. Juga memberi peluang investasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten dan kota) dan perusahaan-perusahaan (swasta, BUMN dan BUMD),” tutur Elly.

Elly juga mengapresiasi karena kegiatan ini berjalan dengan protokol kesehatan yang baik. “Kami lihat protokol kesehatan sudah baik. Peserta memakai masker dan jarak antar booth juga sudah renggang,” ujar Elly.

Selain para pejabat tersebut, juga hadir perwakilan pemda antara lain Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal DPM PTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kaltim, Restiawan Baihaqi, Kepala Badan Pengusahaan Tanjung Pinang M Murzani dan perwakilan Dispenda Pemprov Jatim Nono

Sementara di tempat berbeda, Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat berharap terjadi transaksi antara buyers dan sellers sehingga geliat industri pariwisata kembali bergairah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap langkah ini dapat kembali menggairahkan industri pariwisata kita dengan tetap mengedepankan faktor kebersihan, keamanan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat yang menjadi pedoman di masa adaptasi kebiasaan baru. Yakni menerapkan 3M, Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Kegiatan Ini adalah bentuk dukungan pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf agar dapat mendorong terjadinya transaksi pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat kembali bergeliat,” tegas Taufik.

Adapun peserta dalam pameran ini selain ada booth Kemenparekraf juga diikuti tak kurang dari 20 peserta pelaku industri pariwisata dan UMKM dari Jawa Barat, Jawa Timur, Kaltim dan Kota Tanjung Pinang.

Peserta diantaranya: Raffis’co Leather (tas, jaket, dompet dari kulit), Yamois (oleh2, kuer kering), Bu Dar Batik, Mac Cheese (oleh2, kue kering), Mazedo Inti Jaya Violink (kuliner, kue kering, sambal, dll oleh2), CV Bintang Anugrah (oleh2 kue kering), Kampung SEMANGGI (Pecel, opak2, sambal), Indiscraft (kerajinan tangan manik2, selndang, dombet dll), The Papandayan Hotel, Nur Maulana Semesta Tours & Travel, GH Universal Hotel Bandung, Siki Coffe, Lintas Dunia, Ananda Collection dan both dari Pemda Kaltim dan Pemkot Tanjung Pinang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here