JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI kembali melanjutkan Gerakan BISA (Bersi, Indah, Sehat, Aman). Lokasi yang dipilih kali ini adalah Destinasi Wisata Religi Makam Sunan Drajad, Kabupaten Lamongan.

Gerakan ini sebagai bentuk dukungan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19

Direktur Kelembagaan Kemenparekraf, Reza Fahlevi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan Gerakan BISA adalah implementasi dari program CHSE, protokol kesehatan yang diusung Kemenparekraf, selain tentunya merupakan program padat karya bagi pelaku Parekraf

“Gerakan ini untuk meningkatkan kualitas serta daya saing destinasi pariwisata. Kegiatan ini juga menjadi upaya persiapan menyambut wisman pasca pandemi Covid-19 nanti dan mengangkat kerajinan lokal melalui pengadaan peralatan kebutuhan kegiatan,” ujar Reza Fahlevi

Sedangkan Kepala Sub Direktorat Kemenparekraf Hendry Noviardi menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan kemitraan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Komisi X DPR RI yang salah satunya membidangi tentang Pariwisata.

“Kegiatan ini dalam rangka menyambut adaptasi kebiasaan baru di bidang Pariwisata dalam masa pandemi Covid-19,” tuturnya

Apa yang dilakukan Kemenparekraf RI sangat membantu membangkitkan destinasi wisata guna mendorong ekonomi agar geliat ekonomi di Kabupaten Lamongan tidak mati suri, karena vakum selama kurang lebih tiga bulan akibat Covid-19.

“Pandemi Covid-19 telah membuat mati suri destinasi wisata di seluruh dunia dan di Indonesia. Khususnya di Lamongan yaitu di Makan Sunan Drajat. Maka dari itu Lamongan mendapatkan perhatian khususnya dari Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melakukan Gerakan BISA,” ujar Debby Kurniawan, Anggota Komisi X DPR RI .

Dalam gerakan BISA tersebut, Kemenparekraf RI memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan kebersihan kepada pengelola wisata Religi Makam Sunan Drajat. Selain itu , juga dilakukan penanaman pohon, dilanjutkan bersih-bersih di museum dan area sekitar Makam Sunan Drajat.

Di tempat yang sama, Bupati Lamongan H Fadeli menyampaikan pencanangan Gerakan BISA ini menjadi simbol dimulainya kembali aktivitas wisata di Kabupaten Lamongan.

“Geliat wisata harus dimulai agar perekonomian di Lamongan juga kembali bergerak, namun tentunya dengan penggunaan protokol kesehatan yang ketat, untuk tetap memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para pengunjung,” tutur Fadeli. Pemda Kabupaten melalui gugus tugas telah menetapkan *Program Tangguh.* Tangguh Sekolah, Tangguh Pasar, Tangguh Kantor, Tangguh Masjid, Tangguh Wisata dan program tangguh lainnya bertujuan menutup terbentuknya cluster-cluster baru di wilayah Lamongan yang berbatasan dengan Gresik dan Surabaya.

Berada di Drajat, Kecamatan Paciran, Makam Sunan Drajat ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi para peziarah. Mereka dapat mendoakan beliau sekaligus mengenang jasa-jasa Sunan Drajat yang telah mensyiarkan agama Islam di Pulau Jawa. Selain itu, dalam lokasi ini terdapat museum yang terletak satu kompleks dengan makam. Di dalam museum terdapat bedug yang terbuat dari kayu dan kulit serta koleksi fragmen Masjid Sendang Duwur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here