BOGOR – Selain memiliki kekayaan budaya dan tempat wisata yang indah, Jawa Barat juga dikenal dengan beragam kuliner yang khas. Ini terlihat dari sajian makan malam yang ditampilkan dalam Gala Dinner Festival Budaya Daerah yang diadakan di Hotel Lorin Sentul Jawa Barat, Sabtu (6/4) lalu.

Masuk dalam rangka agenda Festival Budaya Helaran Bogor 2019, gala dinner dihadiri Bupati Bogor, perwakilan Kementerian Pariwisata, dan 18 duta besar sahabat beserta para pejabat setempat.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung mengatakan, menu yang disajikan dalam gala dinner tersebut, antara lain tauge goreng, soto mie, ikan asin sepat, sambal dan lalapan yang dipadukan dengan kuliner tradisional lainnya.

Tauge goreng adalah hidangan vegetarian dengan citarasa gurih yang dibuat dengan cara menumis tauge bersama sedikit air panas. Ditambah irisan tahu, ketupat atau lontong, serta mie kuning. Semua racikan ini kemudian disirami saus atau kuah kental gurih yang terbuat dari oncom.

“Makanan khas Kota Bogor ini biasanya disajikan sebagai makanan jalanan dan dijajakan menggunakan pikulan atau gerobak. Makanan ini cukup populer di Indonesia, terutama di daerah Jabodetabek,” ujarnya, Minggu (7/4).

Untuk kuliner soto mie, lanjut Adella, diracik dengan campuran daging sapi, kikil, usus, urat, dan babat. Masih ditambah risol, kentang atau lobak rebus, mi kuning, tomat, serta kol yang dipadu dengan kuah, lalu ditaburi dengan daun bawang dan seledri. Semakin komplit dengan tambahan emping melinjo.

Berbeda dengan kuah soto pada umumnya yang bening atau pakai santan, kuah soto mie bogor terlihat berwarna kemerahan. Warna ini timbul dari campuran cabai merah dalam bumbunya. Rasanya semakin pedas menggigit karena disajikan dengan sambal yang merupakan campuran cabai rawit dan cuka. Serta potongan jeruk limau untuk menambah kesegaran rasanya.

Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan menambahkan, tak lengkap menikmati sajian kuliner Bogor jika tak ada ikan asin sepat, lalapan dan sambal. Ketiga kuliner pelengkap ini wajib ada, bahkan untuk menjamu tamu kehormatan sekalipun.

Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini, daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat, dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan.

“Ikan Asin biasanya disajikan satu paket dengan lalapan dan sambal. Untuk lalapan biasanya meliputi selada, kacang panjang, timun, tomat, daun pepaya, daun singkong, dan kemangi. Sayur-sayuran ini biasanya dihidangkan dalam keadaan mentah, kemudian ditambah dengan pelengkap sambal,” bebernya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Indonesia memiliki banyak kuliner unggulan yang bisa dijual kepada para wisatawan. Karena itu, kuliner menjadi bagian penting dari pariwisata Indonesia. Keberadaannya mampu menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk menentukan destinasi wisata liburan.

“Saat ini kuliner bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi memiliki peran penting dalam menarik wisatawan. Rasanya kurang lengkap jika berkunjung ke suatu daerah tanpa mencicipi makanan khasnya. Saya sangat mengapresiasi gelaran FJB karena warisan kuliner nusantara memang harus dilestarikan,” tegasnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here