BATAM – Dalam rangka menggairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar pameran Misi Penjualan Pasar Nusantara. Pameran tersebut rencananya akan diselenggarakan di Mega Mall Batam Center. Sejumlah stand yang akan diisi oleh travel agent dan UMKM disiapkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Di antaranya adalah Batam Tourist, VIP Tour, Hanita Tour, Thurayya Tour, Air Tour, Pesona Golf dan Rumah Tenun dan Batik Arios.

Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu memaparkan alasan Misi Penjualan Pasar Nusantara diselenggarakan. Menurutnya, pandemi COVID-19 ini telah mengubah semua tatanan kehidupan masyarakat, bukan hanya nasional tetapi juga pada tataran global. Dikatakannya, salah satu sektor yang paling parah terdampak adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Pariwisata itu kan DNA-nya adalah perjalanan dan pergerakan. Namun pandemi justru membatasi pergerakan dan perjalanan wisatawan. Imbasnya, nafas kehidupan pariwisata otomatis terhenti saat perjalanan dan pergerakan wisatawan tidak ada,” kata Vinsensius, Sabtu (28/11/2020).

Tak mau terus terpuruk, Kemenparekraf/Baparekraf berusaha agar industri pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit dari keterpurukan. Dalam kerangka itu, Vinsensius Jemadu menjelaskan jika instansinya memiliki tiga langkah strategis. Pertama, kata dia, pada saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dilonggarkan atau pengetatan sudah mulai relaksasi, Kemenparekraf/Baparekraf berusaha mengajak masyarakat ditahap pertama mengajak untuk menikmati suasana baru di tempat terdekat. “Itu dilakukan mulai awal bulan Juni hingga Juli. Kemudian dari bulan Juli kita sudah mulai menikmati suasana di luar kota, tapi tetap dengan tidak berkumpul di luar dan tetap stay cussion di tempat,” papar dia.

Strategi ketiga adalah mendorong orang-orang bisa bergerak dari satu pulau ke pulau lain pada akhir tahun dengan target perekonomian pariwisata bisa segera tumbuh. “Kita tahu bahwa ada dua hal yang urgent dan penting, yang pertama kesehatan dan kedua perekonomian. Seperti Bapak Presiden katakan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Tapi mari kita patuhi 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” terang dia.

“Kita mengajak berwisata, tetapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Ini salah satu kegiatan kita di setiap kota dan salah satunya ini di mall, kita memberitahukan kepada masyarakat atau pengunjung yang datang kalau kita terus tetap semangat, kita tetap berwisata, tetapi tetap patuhi protokol kesehatan,” tambah Vinsensius Jemadu.

Kendati begitu, Vinsensius tetap mengimbau agar perjalanan wisata hendaknya dilakukan di dalam negeri saja. “Kalau kita tidak bisa berwisata jauh, mari kita berwisata di dekat kita saja. Kita punya slogan #DiIndonesiaAja atau untuk setiap masing-masing daerah bisa dengan #DiBatamAja #DiBaliAja dan seterusnya. Mungkin ini kenapa kita hadir di Batam, di samping ada beberapa program lainnya,” ulas dia.

Di sisi lain, Vinsensius Jemadu menerangkan jika institusinya mencoba memberi stimulus berupa diskon wisata. Hal itu dilakukan oleh karena disadari pandemi COVID-19 menurunkan daya beli masyarakat karena tak ada income yang bisa dialokasikan untuk berwisata.

“Oleh karena itu, pemerintah seperti Kemenparekraf berusaha bekerjasama dengan stakeholder industri, salah satunya dengan Traveloka menawarkan produk diskon untuk berwisata. Kita harapkan dengan kebijakan diskon seperti ini masyarakat bisa berwisata. Kita harus memberikan sesuatu insentif stimulus walaupun dalam skala terbatas. Ke depannya mungkin akan ada stimulus dengan skala besar agar masyarakat kembali bergairah untuk berwisata kembali,” katanya.

Koordinator Pemasaran 1 Regional 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, event ini juga diselenggarakan dalam rangka pemulihan pariwisata Batam bersama stakeholder lainya agar segera bangkit dari keterpurukan imbas pandemi COVID-19. “Event ini adalah langkah konkret Kemenparekraf/Baparekraf untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Batam,” papar Taufik.

Ke depan, ia berharap seluruh stakeholder bahu-membahu kembali menggairahkan sektor pariwisata dengan konsep dan model yang bersesuaian dengan adaptasi kebiasaan baru. “Era new normal ini membuat pola perjalanan wisata wisatawan itu berubah. Daya kreativitas kita juga harus berjalan seiring dengan kebutuhan baru wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata di tengah pandemi ini. Kami optimistis sektor pariwisata akan segera pulih,” ucap Taufik. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here