NTB – Festival Pesona Tambora 2019 segera digelar. Event akbar ini berlangsung tanggal 1-11 April. Ada beberapa kegiatan yang menyertainya dan dihelat di sejumlah daerah sekitar. Puncak semua kegiatan bakal dipusatkan di area Gunung Tambora.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, beberapa kegiatan yang dimaksud yaitu Mantar Festival (Sumbawa Barat), Semalam Dalam Loka (Sumbawa), Teka Tambora (Bima), Lawata Festival (Bima), Lanud Zam Golf Tournament (Lombok), dan Festival Geopark Tambora I (Bima dan Dompu).

Festival Pesona Tambora sendiri akan dilaksanakan di Kabupaten Dompu. Acara yang dihelat yakni Sepeda Hias (1 April), Pacuan Kuda (4-10 April), Nggaha Kawiri (5 April), Hadrah Massal (7 April), Fashion Show (7-8 April), Sepeda Wisata (9 April), Tambora Coffee (10 April), Atraksi Patu Cambe (10 April), Biola Rawa Mbojo (10 April), dan Tarian Daerah (10 April).

Untuk kegiatan Semalam Dalam Loka, dilaksanakan di Sumbawa, tanggal 2-3 April.

“Acara terdiri dari pentas seni tradisional, dimana tamu undangan yang hadir akan dijamu dengan tarian serta adat istiadat Sumbawa. Lalu ada pameran ekonomi kreatif yang akan menapilkan hasil kerajinan tangan khas Sumbawa. Selanjutnya akan digelar diskusi dengan tokoh adat, komunitas, dan kaum milenial,” ujarnya, Rabu (20/3).

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauziyani menambahkan, Festival Pesona Tambora juga dimeriahkan dengan gelaran Mantar Festival di Kabupaten Sumbawa Barat, 6-7 April. Acara terdiri dari Tour Kenawa-Mantar, serta atraksi budaya Mantar.

“Tour Kenawa-Mantar dilakukan dari Lombok menuju Pulau Kenawa, dan diakhiri dengan perjalanan menuju Mantar. Setibanya di Mantar, peserta akan disuguhkan tarian daerah serta atraksi budaya Sumbawa Barat,” jelasnya.

Berikutnya Lawata Festival, dilaksanakan di Bima tanggal 6-8 April. Acara tersebut terdiri dari Atraksi Budaya, Lomba Perahu Hias & Lomba Masak Ikan, serta olahraga ekstrem yaitu Triathlon. Teka Tambora juga dilaksanakan di Bima tanggal 7-11 April.

“Teka Tambora berarti Pendakian Gunung Tambora yang dirangkai dengan Parade Kapal Layar, Pameran Ekonomi Kreatif & Sangray Kopi Tambora, Pemutaran Film Dokumenter Tambora, Penanaman Pohon & Pendakian Gunung Tambora, Lomba Mewarnai, dan Pentas Seni Budaya Bima,” bebernya.

Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Hendri Noviardi menyatakan, kegiatan selanjutnya yakni Festival Geopark Tambora I yang dilaksanakan di Bima dan Dompu tanggal 8-11 April. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait geopar dan Geopark Tambora. Kegiatan dimulai dengan seminar yang akan memberi penjelasan medalam kepada para peserta terkait Geopark Gunung Api di Indonesia.

“Acara berlanjut dengan Geofair untuk memperkenalkan produk dan keberadaan seluruh geopark di Indonesia, yang dirangkaikan dengan pameran fotografi. Untuk memberikan gambaran langsung kepada peserta tentang keunikan warisan geologi yang dimili oleh Geopark Tambora, maka diadakan Fieldtrip,” urainya.

Lanud Zam Tambora Golf Tournment merupakan rangkaian kegiatan Festival Tambora berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 April di GEC Rinjani Golf, Lombok Barat, NTB. Di lain tempat, digelar Tambora Color Run di Kabupaten Dompu, tanggal 7 April mendatang. Start dan finish berlokasi di kantor Bupati Dompu. Panitia menyediakan beragam doorprize menarik bagi para peserta.

“Puncak Festival Tambora bakal digelar di Doro Ncaga, Kabupaten Dompu, 11 April 2019. Ini merupakan puncak dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Puncak Festival Tambora diisi tari kolosal, pameran ekonomi kreatif, kuliner, terjun payung, penampilan artis ibukota, serta atraksi budaya dan kesenian daerah,” pungkasnya.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Gunung Tambora memiliki potensi yang luar biasa. Keindahan dan eksotismenya sudah diakui dunia. Karenanya, Kemenpar selalu memberikan dukungan penuh pada event tahunan Festival Pesona Tambora.

“Pariwisata atau sebuah event akan menjadi besar jika didukung dengan promosi yang baik. Promosi harus dilakukan melalui berbagai channel, terutama media digital. Dengan begitu, penyebaran informasi akan lebih luas sehingga dapat mendatangkan wisatawan. Lambat laun, Festival Pesona Tambora atau Gunung Tambora sendiri akan lebih mendunia,” tandasnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here