www.INDONESIATRAVEL.NEWS-Sempurna! Benar-benar wow! Dua kalimat tadi rasa-rasanya pas untuk menggambarkan akhir dari Bajafash 2018. Shownya keren. Artis-artisnya top. Barisan penontonnya pun dipenuhi orang-orang berpengaruh.

Di barisan depan, ada Dwi Ria Latifa, anggota DPR RI Dapil Kepri. Di barisan lainnya, ada Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Didid Widjanardi. Ada juga Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dan dua pejabat eselon dua Kemenpar. Satunya Masruroh, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I. Satunya lagi Guntur Sakti, Kabiro Komblik di Sekretariat Kemenpar.

Semuanya membaur jadi satu di antara ratusan kerumunan pecinta jazz. Bahkan anggota DPR RI Dwi Ria Latifa sampai rela duduk di atas rumput hanya untuk menyaksikan show Steve Thornton dan Glenn Fredly.

“Ini benar-benar gila. Semua enjoy. Semua happy. Batam benar-benar dikepung wisatawan. Okupansi Batam View Beach Resort mencapai 100%,” terang Anddy Fong, GM Batam View Beach Resort, Sabtu (18/3).

Anddy memang tak asal bicara. Dalam dua terakhir, setidaknya ada empat hal menarik yang diburu wisatawan yang mayoritasnya berasal dari Singapura dan Malaysia itu.

Pertama, Bajafash 2018 menyajikan pertunjukan spektakuler yang dimeriahkan musisi jazz profesional dari berbagai negara. Dari Indonesia ada Glenn Fredly dan Baku Cakar, Balawan dan Batuan Etnik, Syaharani serta Soukma. Dari Malaysia, ada penyanyi legendaris Khadijah Ibrahim, Siel dan Slef Trio. Dari Singapura, ada Rudy Djoe. Itu belum termasuk Steve Thornton dari USA dan Janine Annice dari UK.

Nomor duanya, ada klinik musik bertajuk “Music Camp” dengan mentor ternama. Di sini para peserta dari berbagai negara bisa melihat langsung para mentor beraksi memainkan alat musik di hadapan mereka pada saat jam session. Nama besar seperti Indro Hardjodikoro (jazz Bass Class), Balawan (Jazz Guitar Class), Andy Gomez (Jazz Piano Class), Zahid Ahmad (Drum Class), Azmi HairudinSaxophone Class), Stan Calvin (Tabla & Music Apps), selalu setia menemani. Peserta juga bisa menggali ilmu dari Steve Thornton yang berasal dari USA (Percussions Class). Kegiatan music camp berlangsung dua hari dan ditutup dengan sajian sunset jazz.

Nomor tiganya, ada fashion show dari designer berbakat. Koleksi-koleksi terbaik dari Chossy Latu, Arturro dari Seminyak Bali, Wieke Dwiharti, Didit Jarit, Anda Nasution, Decy Tyramona, ikut ditampilkan ke hadapan wisatawan.

Dan nomor empatnya, ada dialog terbuka tentang industri musik dan fashion Asia Tenggara. Hasilnya? Ada komitmen dari para pihak pengambil kebijakan termasuk negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura untuk bersatu dan bekerjasama melahirkan solusi-solusi untuk peningkatan industri kreatif.

“Rangkaian acaranya keren-keren semua. Shownya juga top. Penutupan yang menampilkan Steve Thornton dan Glenn Fredly benar-benar sempurna,” tutur Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.

Glenn Fredly yang menutup Bajafash juga tampil ciamik. Selama 1,5 jam, Glenn tak pernah berhenti menyuguhkan show spektakuler. Karya-karyanya dikulik habis. Tak ada yang minor. Semuanya terasa sangat jazzy. “Terima kasih Batam. Satu hal yang pasti. Indonesia punya banyak pantai yang keren. Saya baru balik dari pantai di Indonesia timur. Sekarang di Batam lihat pantai lagi. Biru banget. Keren,” ungkapnya. 

Masruroh, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar yang ikut menyaksikan langsung aksi Glenn Fredly tadi langsung melayangkan emoji dua jempol untuk Glenn. “Ini pertama kali saya nonton jazz dengan anggota DPR RI sambil duduk di atas rumput. Ditambah lagi ada message pariwisatanya. Surprise jadinya. Terima kasih Glenn,” terang Masruroh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut berterima kasih kepada Glenn.Statemen Glenn dinilai sudah membantu mempromosikan Batam yang semakin populer.

“Tanpa disadari, itu bisa mengendors destinasi Batam. Itu luar biasa dan sangat membantu pariwisata,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.  

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here