JAKARTA – Kementerian Pariwisata turut berpartisipasi pada gelaran Tong-Tong Fair (TTF) di Amsterdam. Kegiatan ini berlangsung selama 11 hari, yakni tanggal 23 Mei hingga 2 Juni 2019. Partisipasi tersebut dilakukan atas kerjasama dengan Tour Operator Smaragd Reizen dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag.

Deputi Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, festival ini sudah dilaksanakan sejak 61 tahun lalu. Kemenpar sendiri ambil bagian dalam kegiatan ini untuk menjaring segment millenials. Sebab, beberapa tahun terakhir millenials rajin mengunjungi TTF.

“Eksistensi Kemenpar dapat dirasakan melalui branding Wonderful Indonesia di booth Smaragd Reizen. Ini untuk mempertahankan positioning Wondeful Indonesia sebagai top of mind destination bagi masyarakat Belanda,” ujarnya, Sabtu (26/5).

Kali ini, pengenalan produk wisata Indonesia unggulan diwakili oleh dua travel agent/ tour operator di Belanda. Selama ini, mereka banyak menjual paket ke Indonesia. Keduanya yakni Smaragd Reizen dan Merapi Tour & Travel.

“Produk yang akan ditawarkan adalah implementasi dari strategi tourism hub. Istilahnya, strategi itu untuk ‘menjaring di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya’. Strategi ini juga sebagai jawaban dari masih kurangnya jumlah seat dan direct flight dari originasi Eropa ke Indonesia,” jelasnya.

Smaragd Reizen adalah salah satu TA/TO di Belanda yang banyak menjual paket Asia Tenggara. Termasuk Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa dan Bali. Sementara Merapi Tour & Travel juga menawarkan daerah eksotis Indonesia bagian Timur. Antara lain NTT, Papua, dan Kalimantan.

Selama 11 hari, Smaragd Reizen dan Merapi Tour & Travel akan bergantian mempresentasikan keindahan wisata yang ada di Jawa, Maluku, Sumatera, Kalimantan, Papua Barat, Sulawesi, NTT dan NTB, di panggung ‘Pentas Wisata’. Presentasi mengkombinasikan destinasi existing. Yaitu 10 branding destination dengan beberapa destinasi dalam The 10 New Bali yang sudah siap dipasarkan.

Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu menambahkan, pengenalan 10 Beyond Bali destination sangat penting mengingat Belanda merupakan pasar tradisional yang tidak lagi tertarik dengan destinasi-destinasi wisata yang mainstream. Pasar Belanda harus terus diperbaharui pengetahuannya akan alternatif-alternatif destinasi yang menawarkan daya tarik yang baru dan inovatif.

“Selain itu, demografi wisman yang telah bergeser, menjadikan Wonderful Indonesia harus catch up dengan selera wisman berusia muda atau millennials. Kategori wisman ini sangat menggemari destinasi baru dengan tujuan agar mereka menjadi yang pertama mengekspos destinasi tersebut. Baik melalui media sosial atau platform komunikasi lainnya,” bebernya.

Melalui product knowledge, Kemenpar berharap dapat membangun minat berwisata bagi pengunjung, untuk berlibur ke Indonesia dalam waktu dekat. Khususnya selama periode summer time. Pengunjung yang tertarik dapat dengan mudah booking paket dual destination di booth industri yang hadir.

“Melihat seasonality, dalam waktu dekat peak season kunjungan wisman Belanda ke Indonesia adalah pada bulan Juli dan Agustus. Atau saat mereka liburan musim panas. Periode Mei ini masih menjadi periode booking yang cukup tepat sehingga kami melakukan upaya promosi termasuk di festival ini,” urainya

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, TTF adalah pameran Eurasia (Eropa-Asia) terbesar di dunia. Pada festival ini, pengunjung yang mayoritas adalah orang Belanda akan dimanjakan dengan beragam festival budaya, produk kreatif, kuliner, dan produk pariwisata yang area penjualannya meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia dan lainnya. Pengunjung dapat menikmati beragam penampilan di panggung utama, di antaranya musik, teater, tarian dan busana.

“Belanda merupakan salah satu dari 5 pasar utama di Eropa yang diharapkan dapat memberikan kontribusi jumlah wisman sebesar 310.000 dari target 20 juta di tahun 2019,” kata Menpar Arief Yahya.(****)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here