INDONESIATRAVRL.NEWS, BANTEN – Go digital bagi sektor pariwisata nasional bukan sekedar jargon. Benar-benar bakal diwujudkan. Selain menerapkan teknologi informasi di berbagai sektor, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga akan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang mahir teknologi digital.

Hal ini terlihat dari digelarnya Rapat Pra Rakornas II tahun 2019 Kemenpar. Rapat ini mengusung tema “Transformasi Sumber Daya Manusia Bidang Pariwisata”. Sebanyak 119 SDM Kepariwisataan digiring untuk “Memenangkan Pasar Pariwisata Global Dalam Era Industri 4.0”. Kegiatan ini digelar di JHL Solitaire Hotel, Banten, 30-31 Januari 2019.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, inti rakornas adalah menginformasikan kebijakan, strategi, dan program transformasi SDM pariwisata di 5 unsur Pentahelix. Meliputi Academics, Business, Government, Community, dan Media.

“Dari awal saya selalu mengatakan, kalau mau survive pariwisata harus bergeser ke digital. Karena digital bukan kebutuhan tetapi keniscayaan,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (31/1).

Statement tersebut tentu bukan mengada-ada. Saat ini digital merupakan kebutuhan mutlak. Semua telah bergeser kearah digital. Terlebih saat ini industri dunia telah bergeser ke arah industri digital, era 4.0.

Benchmark-nya pun diberikan secara gamblang oleh Arief Yahya. Kongkritnya penetrasi branding Wonderful Indonesia melalui online telah mendongkrak posisi brand. Kini brand Wonderful Indonesia telah menduduki rangking 47 dunia versi World Economic Forum 2017.

Bukan itu saja, gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital. Singkatnya dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital.

“Selain itu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sangat jelas. Seluruh jajaran kabinet harus meningkatkan kapasitas SDM di masing-masing sektor ke arah digital. Sehingga, SDM Indonesia dapat beradaptasi menghadapi era revolusi industri 4.0,” ucap Menpar.

Keseriusan Kemenpar untuk mendigitalisasi SDM-nya terlihat dari pembicara yang dihadirkan. Ada Senior Manager Deloitte Singapore, Mr. Samrat Bose yang membahas Strategi Marketing di Era Industri 4.0. Ada juga Mantan Kaprodi Entrepreneurship SBM ITB, Wawan Dewanto Ph.D.

Rapat juga membagun sinergisitas antar Kementerian dan Lembaga Negara. Kemenpar turut menghadirkan pula narasumber dari Kemenristekdikti, Kemendagri, dan juga BNSP. Mereka juga turut berbagi informasi tentang implementasi konsep digital learning system untuk ASN serta standardisasi kompetensi di era digital.

“Semakin digital maka cara kerja kita dalam menggaet wisatawan akan semakin profesional. Kita bisa tahu demografi, psikografi, dan perilaku konsumen kita satu-satu. Ingat, The more digital, the more personal. The more digital, the more professional. The more digital, the more global,” ucap Menpar Arief. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here