JAKARTA – Menggandeng Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) New Zealand, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Indonesia Cultural Days (ICD). Tujuannya, untuk menggaet wisatawan. Kegiatan ini digelar di Kampus University of Canterbury, New Zealand, Selasa (6/8).

Indonesia Cultural Days adalah hasil kerja sama Kemenpar dengan GenWI New Zealand, Nusantara Student Association (NuSA) di New Zealand. Berbagai aktivitas seru dan suguhan budaya akan ditampilkan di ICD 2019 ini.

Selain itu, ada photobooth, angklung, live gamelan Bali, dan aktivitas membatik, menariknya ada doorprize tiket ke Bali, souvenir kaos Wonderful Indonesia dan goodie bag, dan masih banyak lagi.

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono menjelaskan, Kemenpar sangat mendukung upaya mempromosikan Wonderful Indonesia kepada publik New Zealand. Terlebih New Zealand merupakan salah satu fokus pasar pariwisata Indonesia untuk wilayah Oceania.

“Ajang ini menjadi peluang emas bagi pemuda Indonesia. Terutama untuk menampilkan kecantikan budaya dan tradisi Wonderful Indonesia. Semuanya akan dikemas secara apik, meliputi pertunjukan seni, tarian, teater, pertunjukan musik, dan kuliner,” kata Don Kardono, Senin (5/8).

ICD 2019 diharapkan bisa membuat publik New Zealand lebih mengenal Indonesia. Targetnya, jumlah kunjungan wisatawan asal New Zealand dapat meningkat.

“Kami akan membuat masyarakat New Zealand yang datang ke ICD 2019 merasa seperti berada di Indonesia. Kami juga akan ciptakan atmosfer Indonesia di sana,” ujar Don Kardono.

Don Kardono menambahkan, kegiatan ini adalah ajang untuk menunjukkan besarnya kebudayaan dan keberagaman Indonesia. Acara di ICD 2019 akan dikemas dalam berbagai keindahan dan keberagaman nusantara. Atraksi yang ditampilkan adalah teater seni Tari Marpangir, Tari Jauk, Tari Pendet, Tari Yamko Rambe Yamko dan Tari Maumere.

“Masyarakat New Zealand dapat langsung mempelajari seni yang ditampilkan di sana. Target peserta yang hadir pada ICD 2019 adalah 250-300 pengunjung. Jumlah itu terdiri dari berbagai kalangan. Seperti, mahasiswa Indonesia di New Zealand, mahasiswa internasional, serta masyarakat umum. Sudah terkonfirmasi 200 orang non Indonesia akan hadir,” ujar Don Kardono.

Terpisah, Ketua Generasi Wonderful Indonesia (GenWi) New Zealand Muhammad Ibnu Khaldun Sitompul mengatakan, kegiatan ini mendapat respons positif serta berhasil menarik antusiasme warga lokal.

“Dengan kemeriahan, dan antusiasme warga, ICD menjadi salah satu acara tahunan University of Canterbury,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik penyelenggaraan Indonesian Cultural Days di New Zealand ini. Menurutnya, promosi Wonderful Indonesia dalam kegiatan itu sangat penting. Wisman New Zealand pengeluaran rata-rata rata-rata warganya USD 1.500.

“Maka kita akan semakin serius menggarap New Zealand sebagai originasi yang potensial untuk menaikkan ASPA, average spending per arrival (Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per kunjungan) ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Ia yakin jumlah kunjungaan wisman New Zealand ke Indonesia bisa ditingkatkan. Sebab, selain budaya, Kemenpar sudah melakukan kampanye wisata alam yang tepat.

“Ini semakin mengkonfirmasi bahwa digital campaigne kita yang menonjolkan alam untuk target market New Zealand sudah tepat. Tentu tidak mungkin 100% alam, harus ada sentuhan budaya dan hospitality yang menjadi kekuatan Indonesia,” ungkap mantan Dirut PT Telkom ini.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here