www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Size pariwisata Banyuwangi akan semakin besar. Aksesibilitas udara ditopang penuh oleh Citilink. Maskapai pemerintah berbiaya hemat ini sudah menambah jumlah flight hariannya secara permanen mulai Kamis (31/5).

Penambahan jumlah flight Citilink dengan rute Banyuwangi-Jakarta dilakukan 2 kali sehari. Porosnya adalah Bandara Banyuwangi (BWX) dan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkereng (CGK). Secara perinsip kebijakan ini sudah dirilis mulai Kamis (31/5) kemarin. Perwakilan Citilink Banyuwangi Dadang Teguh Setiawan mengatakan, penambahan jadwal baru penerbangan Citilink resmi beroperasi.

“Penambahan jadwal baru penerbangan sudah rilis. Rute Banyuwangi-Jakarta dilayani dua kali sehari. Kini mobilitas wisatawan menjadi semain leluasan karena ketersediaan seat per hari menjadi bertambah. Hal ini tentu bagus bagi pariwisata Banyuwangi,” kata Dadang, Jumat (1/6)

Beroperasi dua kali sehari, poros Banyuwangi-Jakarta setiap harinya dilayani pukul 09.15 WIB (QG703) dan 15.45 WIB (QG701). Schedule penerbangan ini berlaku mulai Kamis (31/5).  Dadang menambahkan, penerbangan dari Banyuwangi menuju Jakarta akan dilakukan pagi dan sore hari. “Saat ini jadwal yang dari Banyuwangi sudah baku, yaitu pagi dan sore hari. Ini berlaku mulai Minggu (3/6),”lanjut Dadang.

Sebelumnya jadwal flight Citilink dari Banyuwangi menuju Jakarta sempat megalami penyesuaian. Efek kebijakan tecnical reason. Dengan kode flight QG, penerbangan pagi dari Banyuwangi sempat direvisi. Mulai Rabu (6/6) nanti, rencananya jam keberangkatan pesawat nomor QG703 diubah menjadi 11.20 WIB. Dadang menegaskan, jam keberangkatan dari Banyuwangi berlaku permanen.

“Perubahan jam keberangkatan menjadi jam 11.20 WIB dari Banyuwangi tidak jadi. Semua normal dan ini berlaku permanen. Jadi, perlu kami ingatkan kembali, jam penerbangan Citilink dari Banyuwangi ini setiap harinya dilayani pukul 09.15 WIB dan 15.45 WIB,” tegas Dadang.

Memberikan banyak pilihan seat bagi wisatawan, schedule dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sudah paten. Mobilitas wisatawan menuju bumi The Sun Rise of Java akan dilayani pagi dan siang hari. Untuk flight pagi pukul 05.25 WIB dengan pesawat QG700. Penerbangan siang dilakukan pukul 12.00 WIB dan memakai pesawat dengan nomor flight QG702.

“Kalau agenda dari flight dari Jakarta ini sudah paten. Penerbangan akan dilayani pagi dan siang hari. Kami berharap jadwal ini bisa membantu mobilitas wisatawan yang ingin berlibur ke Banyuwangi,” ujar Dadang.

Dadang juga menambahkan, penambahan jumlah flight dilakukan secara bertahap. Sebelum resmi flight dua kali sehari digulirkan, simulasi sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Simulasi dilakukan dengan menambah satu flight dari Banyuwangi menuju Jakarta. Memiliki prospek bagus, flight simulasi lalu dilanjutkan dari Jakarta menuju Banyuwangi.

“Kami harus melihat semua aspeknya makanya Rabu sudah mulai diujicobakan. Tapi, resminya tetap di hari Kamis. Pada hari Rabu, Citilink terbang dengan rute Banyuwangi-Cenkareng-Banyuwangi lalu ke Cengkareng lagi. Sejak Kamis sudah full dimulai Cengkareng-Banyuwangi-Cengkareng-Banyuwangi lalu menuju ke Cengkareng,” lanjutnya.

Lebih spesial lagi, penambahan jadwal flight ini tidak terpengaruh dengan momentum Lebaran. Jadwal flight ini akan berlaku permanen. Citilink mengklaim, rencana penambahan flight harian sudah mulai direncanakan sejak Mei silam. Demi menunjang kenyamanan dan kapasitas angkut, Citilink juga akan mengaktivkan moda Airbus begitu upgrade landas pacu banadaraa Banyuwangi selesai.

“Jadwal iniakan berlaku reguler. Untuk Lebaran tetap mengikuti regulasi yang berlaku. Rencana ini sudah disiapkan jauh hari. Kalau runaway sudah siap, kami bahkan akan mengoperasikan Airbus ke Banyuwangi. Yang jelas, penambahan jumlah flight ini sebagai respon atas kebutuhan pasar. Jadi arus wisatawan menuju Banyuwangi ini sangat bagus,” tegas Dadang.

Penambahan jumlah flight ini memang seiring pertumbuhan wisatawan menuju The Sun Rise of Java. Sebelumnya, tingkat isian kursi atau seat load factor maskapai rute Banyuwangi sudah mencapai 80% per harinya. Penambahan jumlah flight reguler mendapat respor positif Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar mengungkapkan, respon cepat dilakukan Citilink membaca potensi pasar.

“Pertumbuhan pasar Banyuwangi ini pesat. Citilink sangat detail membaca pertumbuhan dan potensi ini. Untuk Banyuwangi rumusnya tetap sama, yaitu WIN Way atau Wonderful Indonesia Way. Ini juga bisa diartikan the way to win,” ungkapnya.

Menpar juga membuka formulasi untuk meningkatkan jumlah kapasitas angkut maskapai. Rumusnya 3S. Ada solid, speed, dan smart. Untuk memenangkan pasar wisatawan dibutuhkan kekompakan semua elemen. Speed dibutuhkan untuk memenangkan persaingan ke depan. Sebab, kecepatan akan kalahkan pergerakan lambat. Lalu, smart berbasis digital.

“Konsep 3S ini harus dilakukan secara menyeluruh. Semua stakeholder harus solid, kompak, bersatu, dan bersemangat untuk maju. Rival Indonesia saat ini Malaysia dan Thailand karena size, sustainability, dan spreadnya masih di atas. Untuk itu, perlu dilakukan percepatan agar Banyuwangi mendunia dan ini ditopang aspek digital. Digital penting agar semakin personal, profesional, dan global,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here