www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Untuk menjaring kapal-kapal pesiar, Kabupaten Buleleng, Bali, meningkatkan koordinasi pengembangan pelabuhan di Celukan Bawang. Kali ini, Kabupaten Buleleng menggelar rapat koordinasi bersama Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari, Laksamana Marsetio di Novotel Hotel, Tuban.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, pengembangan pelabuhan kapal pesiar di Celukan Bawang, dilakukan dengan memberdayakan masyarakat. “Contohnya yang di sebelah Pelindo III, sudah dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat,” ujar Nyoman, Senin (7/5) malam.

Selain itu, juga ada Taxi Freeland dengan kegunaannya untuk tur dengan kapasitas kapal mencapai 5.000 penumpang. “Jadi Taxi Freeland tersebut kita berdayakan, namun belum terkoordinir dengan maksimal,” ungkapnya.

Dia mengatakan, di Pelindo III seharusnya ada tempat istirahat, kios, setter wisata yg berisikan kuliner dan sebagainya yg representatif, santai dan nyaman sehingga tamu senang ketika berada di Buleleng.

“Rapat kordinasi sudah berlangsung dengan Pelindo III serta instansi terkait. Support dari Pelindo III sangat dibutuhkan. Sehingga, kapal besar berukuran 320-350 m2 bisa bersandar di dermaga Celukan Bawang. Sebagai contoh kapal pesiar Genting Dream yang melakukan perjalan dari Singapura – Surabaya – Celukan Bawang (Buleleng) – Singapura,” tuturnya.

Pelindo III sendiri pun akan kembali melakukan penataan pada kawasan pelabuhan. Misalnya menyiapkan fasilitas pendukung dan membantu Dinas Pariwisata untuk memasarkan objek-objek wisata yang ada di sekitar pelabuhan.

Sementara, Laksamana Marsetio menjelaskan, existing panjang dermaga tahun 2017 adalah 160 meter. Akan diperpanjang menjadi 220 meter di 2018.

“Kalau bisa agar di tahun 2018 ini diubah menjadi 250 meter plus diadakan Mooring Buoy. Hal ini, agar disampaikan kepada pihak Pelindo dan tim percepatan pariwisata bahari akan mendukung,” ujar Marsetio.

Ditambahkannya, kapal yacht juga direncankan tambat di Kabupaten Buleleng pada 23-30 September 2018. Hal ini akan digabung dengan Festival Lovina dan Rally Yatch 2018 bertempat di dua titik yaitu di Pantai Lovina dan pantai pelabuhan Buleleng yang diharapkan yatch yang bersandar lebih dari 100.

“Kita berharap dengan adanya marina bekas pelabuhan Buleleng yang nantinya membangkitkan kejayaan Sunda kecil,” pungkasnya.

Di Buleleng ada 4 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Yaitu KSPN Bedugul dan Wanagiri yang merupakan kerjasama Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng. Lalu ada KSPN Bali Utara yang terfokus di Lovina dan daerah penunjang desa desa wisata lainnya. Kemudian ada KSPN pemuteran dan KSPN TMBB (Taman Nasional Bali Barat) yang merupakan gabungan dari Kabupaten Buleleng dan Jembrana.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah dengan rencana pengembangan pelabuhan Celuk Buleleng. Karena jumlah wisatawan yang bergerak melalui cruise besar. Dan mereka bisa berkeliling Indonesia di banyak destinasi yang sudah siap dengan pelabuhan dan CIQP-nya.

“Ini juga momentum kita untuk memperkenalkan destinasi lain di Indonesia. Wisata Bahari kita akan semakin hidup dan memang seharusnya begitu,” kata Menpar Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here