BANGGAI: Hijau, tenang, dan alami. Hijau sejauh mata memandang di sisi kanan dan kiri jalan begitu menyegarkan. Sesekali beberapa sapi tampak berjalan mencari rerumputan. Bisa dibilang pemandangan di sini sangat memanjakan mata. Itulah sedikit gambaran bukit Teletubies yang tengah ngehits di kabupaten Banggai. Bukit ini pula yang sempat jadi perbincangan diantara pengunjung yang hadir di Festival Pulo Dua 2019.

Pagi itu, Kamis (25/7/2019), udara kebetulan cukup cerah. Menjadi saat yang tepat untuk mengunjungi Bukit Teletubies. Meski harus menempuh jalan yang berbatu dan menanjak, namun semua terbayar saat kita sampai di Bukit Teletubies.

“Jalannya berbatu dan menanjak, jadi memang paling enak saat matahari cerah seperti ini,” kata Ito, sopir travel yang biasa mengantar wisatawan mancanegara menyusuri jalan di Bukit Teletubies ini..

Bukit Teletubbies di Luwuk seakan jadi bukti bahwa ibu kota Kabupaten Banggai ini menyimpan potensi besar untuk mendatangkan wisatawan. Tinggal bagaimana mempromosikan destinasi ini, sekaligus menjaganya agar tidak rusak dan tetap alami.

Di Bukit Teletubbies, saat langit terang bisa dibilang sebagai jam-jam ‘Golden Hour’, dimana cahaya matahari sedang cantik-cantiknya menyiram Bukit Teletubbies. Di saat seperti inilah warna cerah rerumputan yang luas membentang membuat mata kita tak ingin lepas memandang.

Di sini pengunjung tampak segera mengeluarkan kamera untuk jeprat-jepret segala sudut keindahan Bukit Teletubbies. Ada beberapa spot yang menarik di Bukit Teletubbies. Seperti contohnya pohon jomblo yang berdiri sendirian di salah satu perbukitan. Pohon ini tampak kontras dengan kontur perbukitan yang nyaris tidak ditumbuhi pepohonan, hanya rerumputan hijau seperti permadani.

Tak hanya itu, beberapa sapi yang berjalan menyusuri padang rumput luas nan hijau itu juga jadi pemandangan yang menyejukan. Ada juga pengunjung yang memotret pemandangan ini dengan menggunakan drone.

Menurut Kadis Pariwisata Banggai Paiman Karto yang ditemui saat pembukaan Festival Pulo Dua 2019, Bukit Teletubies merupakan obyek wisata yang memang belum banyak di eksplore. Ia mengakui akses jalan ke sana menjadi salah satu yang perlu diperbaiki. “Kalau dilihat pemandangannya memang menakjubkan. Tapi untuk sampai ke sana jalannya menanjak dan berbatu. Ini yang harus jadi perhatian kita,” kata Paiman.

Sementara Staff Ahli Menpar bidang Multi Kultural Esthy Reko Astuti meminta pemda Banggai untuk terus meningkatkan aksesibilitas ke obyek wisata. “Kalau jalur udara dengan pesawat sudah lebih baik, karena ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Luwuk. Tinggal bagaimana akses jalannya,” kata Esthy. “Sayang jika tidak dikasih jalan yang bagus,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here