www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Kemeriahan Bangka Culture Wave Festival 2018 terus berlanjut. Setiap pengunjung diajak untuk tertawa lepas di panggung Lomba Stand Up Comedy, Selasa (3/4). Yang perlu dicatat, ada banyak pesan moral yang disampaikan para komika melalui set up-nya.

“Suasana Bangka Culture Wafe ini semakin meriah saja. Kalau ingin tertawa sepuasnya maka jangan lewatkan Lomba Stand Up Comedy. Dijamin para pengunjung akan fresh,” ujar Kurator Bangka Cultural Wave Festival Anton Soegito Poetra.

Aksi kocak para komika ini bisa dinikmati di Tongacie de’Locomotif, Sungailiat, Bangka, Selasa (3/4), mulai pukul 15.00 WIB. Suasana dijamin semakin meriah karena space tema yag disajikan lebar. Para komika peserta lomba bebas memilih tema apapun. Tidak terbatas. Mulai dari keseharian sampai tema berat nasion yang sedang hits. Namun, clue-nya tetap memasukan unsur budaya Bangka.

“Stand Up Comedy di Bangka ini sangat populer dan bagus perkembangannya. Lomba ini semakin menguatkan sisi lain dari Bangka Culture Wafe yang ramah dan humoris. Pada dasarnya peserta boleh membawakan tema apapun, tapi harus diselipkan beragam kearifan lokal Bangka. Tujuannya agar selalu ingat akan kekayaan budaya lokal yang kita miliki,” terangnya.

Menegaskan kualitas, juri-juri dengan reputasi besar pun digandengn. Beberapa juri diantaranya adalah Yuda Saputra dan Gentyr Bondan. Yuda merupakan juara 1 Stand Up Comedy Bangka Belitung 2013. Lalu, Gentur adalah komika senior yang dimiliki oleh Bangka. Suasana lomba pun dijamin semakin segar dengan panduan host Munir dan Edy Kopi yang terkenal jenaka.

“Kami sengaja mendatangkan para juri yang berpengalaman. Harapannya mereka bisa memberikan input berupa masukan kepada para komika peserta lomba. Jadi para peserta ini bisa mengevaluasi diri sendiri usai tampil sehingga mereka akan semakin matang. Karena ini acara spesial, kami juga sudah menyiapkan host yang bagus. Dijamin akan membuat tawaanda pengunjung makin lebar,” katanya.

Bagi komika yang mamiliki performance prima, hadiah besar sudah menunggu. Bagi komika juara akan diberikan hadiah uang tunai Rp4 juta. Nominal hadiah juara ini pun menjadi yang terbesar dalam sejarah lomba Stand Up Comedy di wilayah Bangka Belitung. Anton menambahkan, hadiah diberikan sebagai rangsangan agar komika peserta lomba menampilkan materi terbaiknya.

“Hadiah bagi komika juara angkanya besar untuk wilayab Bangka Belitung. Kami sengaja memberikan apresiasi yang besar. Tujuannya agar para peserta serius menyiapkan materi terbaiknya. Lalu saat open mic juga totalitas. Sebab, Stand Up Comedy ini bisa menjadi karir yang bagus. Kalau mereka bagus di sini, siapa tahu jalan cerah terbuka di tingkat nasional,” lanjutnya lagi.

Selain Stand Up Comedy, Bangka Culture Wave ini juga menyajikan beragam jenis lomba. Ada Lomba Pemuda Merah Putih, Lukis Payung, SingingContest, hingga Zumba Dance. Ajan Pemuda Merah Putih yang digelar tahunan bahkan banyak menelorkan bakat-bakat potensial dari kawasan Bangka Belitung. Anton mengatakan, kreativitas generasi muda di kawasan Bangka Belitung harus diwadahi.

“Lomba Pemuda Merah Putih ini jadi ajang tahunan. Kami sengaja msmberi wadah bagi mereka agar talenta dan kreativitasnya terus berkembang. Para generasi muda ini juga tumbuh positif dan terbebas dari berbagai pergaulan negatif,” kata Anton.

Selama menikmati panggung Stand Up Comedy, para wisatawan tidak perlu khawatir kslaparan. Sebab, areal Pantai Tongacie menyediakan beragam booth kuliner. Ada enjan, bakwan rebus, otak-otak, hingga empek-empek tersaji lenkap di situ. Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2018 Esthy Reko Astuti menjelaskan, berada di kawasan pantai para wisatawan juga bisa mwnikmati sunset.

“Lomba Stand Up Comedy ini bagus. Sebab, peserta dituntut untuk berpikir cerdas dalam membangun set untuk mendapatkan tawa penonton. Lomba ini sangat mengakomodir talenta muda, selain memberi inspirasi bagi yang lain. Digelar sore hari, para wisatawan juga bisa menikmati sunset di situ. Yang jelas, festival ini bagus secara konten dan penyelenggaraan,” jelas Eshty.

Suasana meriah Bangka Culture Wave Festival ini juga mendapat support alam. Cuaca di kawasan Tongacie de’Locomotif, Sungailiat, sangat bersahabat. Suhunya antara 30-34 derajat celcius. Sangat hangat.

Saking hangatnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya ikutan merespon acara ini. Pesan yang disampaikan Menpar sangat jelas. Menurutnya, Stand Up Comedy bisa menjadi rujukan konten bagi festival lainnya.

“Lomba seperti ini seharusnya diterapkan juga di tempat lain. Menikmati komedi di alam terbuka tentu lebih menyenangkan dari indoor. Konten ini bagus untuk menampung potensi dan bakat yang dimiliki putra putri daerah. Dengan popularitas Stand Up Comedy yang naik terus, bukan tidak mungkin mereka akan besar di level nasional,” tegas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here