BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi X DPR RI, menerapkan protokol kesehatan di destinasi wisata Sundaland Cikole, Lembang, 3-4 Oktober 2020. Protokol Kesehatan diterapkan saat mengadakan Gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA).

Melalui Gerakan BISA ini, Reza Fahlevi, Direktur Kelembagaan Kemenparekraf mengajak seluruh masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan di setiap kesempatan, karena syarat menggeliatnya sektor pariwisata adalah dengan tetap menjaga protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability), yang mana nantinya wisatawan akan merasa nyaman dan aman di setiap destinasi yang dikunjungi.

“Gerakan BISA ini untuk mendorong penerapan protokol kesehatan disektor pariwisata, juga membantu, mengajak para pekerja pelaku pariwisata yang selama ini mengalami keterpurukan,” kata Reza Fahlevi

Kegiatan BISA ini, menurutnya, juga adanya dorongan dari bang Iyan (Rian Firmansyah, anggota Komisi X DPR RI-red) bekerjasama dengan Kemenparekraf sehingga kegiatan ini bisa terlaksana di Sundaland “Semoga apa yang kita laksanakan disini memberikan manfaat dengan berupa bantuan perlengkapan kesehatan seperti masker, hand sanitizer juga alat kebersihan yang digunakan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di desa wisata ini,’ tambahnya

Rian Firmansyah, mengajak para pelaku Pariwisata agar tetap menjaga semangat dan optimisme untuk memperbaiki kualitas Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung Barat ini

“Kegiatan BISA ini dapat mulai membangkitkan dunia Pariwisata di tengah situasi pandemi Covid-19 ini. Hingga hari ini masih belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir, tidak ada pilihan lain bagi pekerja Pariwisata untuk tetap menjaga semangat dan optimisme untuk merawat kualitas Destinasi Wisata melalui Gerakan BISA,”ungkapnya

Disebutkan oleh Rian, memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, sektor Pariwisata KBB sebenarnya sudah mulai menunjukan ada sedikit geliat, namun akibat dampak dari PSBB DKI Jakarta, terasa adanya penurunan kunjungan wisatawan

“Karena itu, jadikan kondisi sulit ini suatu kesempatan untuk terus berbenah dan menjaga kebersihan dan keindahan Destinasi Wisata, agar saat momentumnya tepat kita bisa langsung siap menerima para wisatawan”, ujar Rian

Rian juga menambahkan, keterlibatan seluruh masyarakat termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) perlu diperkuat, untuk menjaga dan tempat yang menjadi Destinasi Wisata tetap bersih indah dan nyaman

“Kalau sektor Pariwisata dapat kembali dikembangkan, kita akan bisa melewati resesi ekonomi dengan baik, karena DNA kita di Bandung Barat adalah DNA Pariwisata”, pungkasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat, Sri Dustirawati, sumringah dengan adanya gerakan BISA demi menyongsong penerapan adaptasi kebiasaan baru di destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat ini

“Ini bisa menjadi semangat baru para pengelola obyek wisata di Lembang untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penyebaran COVID-19,”ungkapnya

Wahana Alam Budaya Anak Bangsa Sundaland ini mengusung konsep wisata edukasi budaya, berupa kegiatan seni dan budaya di alam terbuka

Destinasi wisata berbasis alam yang berada di kaki gunung pada ketinggian sekitar 1400 mdpl. Ini memiliki kontur alam perbukitan dengan iklim sejuk khas daerah pegunungan Lembang.Suhu rata – rata harian 20 derajat celcius, yang akan membuat paru – paru segar.

Keindahannya bertambah karena di sini wisatawan akan melihat jajaran pohon pinus nan indah. Ditambah lagi, bukit – bukit yang berselimut pepohonan menambah asrinya suasana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here