www.INDONESIATRAVEL.NEWS, MAGELANG – Borobudur Marathon 2019 akan digelar pada 17 November mendatang. Event internasional yang memadukan olahraga dan pariwisata ini, ditargetkan akan diikuti 10.000 peserta. Warga setempat, terutama yang tinggal di jalur yang dilintasi pelari pun bakal ikut menyukseskan Borobudur Marathon dengan gayanya masing-masing.

Ada yang menyambut pelari jarak jauh itu dengan menyajikan tarian penyambutan, drumband, hingga menyediakan jajanan dan minuman di depan rumah warga. Hal itu juga dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Auckland Round The Bay 2019 yang digelar, 3 Maret 2019 di Selandia Baru.

“Daerah sekitar Borobudur bukan kota besar, tapi komitmen daerah dan warga mendukung sangat besar. Ada drumband, tarian, teh hangat , pisang goreng untuk pelari yang lewat. Maka kita juga harus apresiasi dengan waktu daerahnya dilewati,” ujar salah satu tim Borobudur Marathon Fina Pratiwi Gurning, Minggu (3/3). Fina terjun langsung mempromosikan Borobudur Marathon di perhelatan Round The Bays Auckland 2019.

Fina menjelaskan, bahwa rute yang dilewati telah lulus sertifikasi. Rute lari akan menyajikan pengalaman berharga, terutama bagi pelari yang melintasi wilayah itu. Borobudur Marathon akan membuka pendaftatan untuk kategori lari yaitu 10K, Half Marathon, dan Marathon.

“Kita menyajikan event marathon bukan hanya standar tinggi, tapi running experience yang ada di Magelang. Jadi, Borobudur Marathon akan memberikan pengalaman berbeda. Kami pastikan bukan hanya orang Indonesia saja yang terkesan, tapi orang luar bisa melihat. Mereka melihat Borobudur dengan unik,” katanya.

Kegiatan yang mulai dirintis sejak 2012 itu mendapatkan sejumlah penghargaan bergensi di dunia lari nasional. Borobudur Marathon dinilai punya potensi menjadi lebih besar, termasuk nanti pada edisi 2019.

Tak hanya untuk olahraga semata, sejatinya ajang itu sudah menjelma sebagai alat promosi wisata dan budaya Magelang maupun Jawa Tengah yang efektif. Tak heran bila majalah lari berbasis daring Run Hood menobatkan Borobudur Marathon sebagai half marathon dan marathon terbaik di Indonesia pada 2018.

Selain itu, komunitas lari nasional Indo Runner menobatkan Borobudur Marathon sebagai ajang lari marathon terfavorit pada 2018.

“Di luar ajang lari, Kementerian Pariwisata pun menempatkan Borobudur Marathon sebagai 10 ajang wisata bergengsi nasional untuk 2019. Dengan sejumlah penghargaan itu, artinya Borobudur Marathon sudah dikenal luas secara nasional dan internasional,” ujar Fina.

Fina mengatakan, dari 10.000 target peserta, ajang ini juga bakal diikuti ratusan pelari manca negara. Di antaranya dari Malaysia, Kenya, Singapura, Brunei Darusalam, dan Jepang.

Setiap pelaksanaan Borobudur Marathon, diharapakan dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah. Borobudur Marathon senantiasa mengajak masyarakat sekitar Magelang untuk dapat berkontribusi dalam menyambut para pelari, misalnya dengan menyediakan local guest house sebagai alternatif akomodasi bagi pelari yang ingin menikmati indahnya Magelang.

Borobudur memang luar biasa. Selalu mampu menghadirkan inspirasi. Selain itu, juga selalu bisa mendatangkan wisman yang banyak. Termasuk Borobudur Marathon 2019 nanti.

“Sport tourism ini bukan event biasa. Borobudur Marathon merupakan salah satu major race di Indonesia. Level-nya sudah mendunia. Kehadirannya selalu dinanti oleh para pencinta olahraga lari. Bukan saja dari Indonesia, tetapi juga mancanegara. Dan ini akan menjadi corong promosi yang baik bagi pariwisata Borobudur,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya tidak meragukan eksistensi dari Borobudur Marathon. Dilaksanakan sejak tahun 2012, event ini layak masuk kedalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata.

“Yang pasti impact-nya besar. Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impactturis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara. Ini tentu semakin mengangkat nama Borobudur,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here