www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Kolaborasi dilakukan pengelola Pasar Pancingan, Minggu (29/4). Yaitu dengan Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himikom) Universitas Mataram (Unram). Hasilnya sangat positif. Jumlah kunjungan ke Pasar Pancingan meningkat sampai 74,3%, dibandingkan pekan sebelumnya.

Kolaborasi ini membuat destinasi digital yang berada di Bilebante, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, benar-benar kebanjiran pengunjung. Tercatat 1.220 orang hadir di Pasar Pancingan. Jumlah ini surplus 520 orang, atau 74,3%, dari pembukaan pasar pekan sebelumnya.

“Kolaborasi edisi pertama dengan Himikom Unram ini sukses. Jumlah pengunjung Pasar Pancingan sangat banyak. Kenaikannya signifikan. Progress ini tentu sangat positif bagi Pasar Pancingan,” kata Kepala Pasar Pancingan Rizky Fadly, Minggu (29/4).

Kolaborasi Pasar Pancingan dengan Himikom Unram akan berlangsung 3 episode. Setiap episode, Himikom Unram mengirimkan 6-8 mahasiswanya. Mereka lalu bersinergi dengan Pasar Pancingan terkait dengan konsep event. Sebab, setiap kelompok ini memiliki tugas utama menaikan pengunjung. Dan, kelompok pertama Himikom Unram ini cukup sukses mengangkat pamor Pasar Pancingan.

“Kolaborasi ini sampai 3 kali sebelum puasa. Secara umum, semua memiliki target yang sama. Mereka ditarget untuk memperbaiki jumlah kunjungan. Sejauh ini positif. Ide kelompok pertama ini mampu memberikan kesegaran bagi Pasar Pancingan,” tutur Rizky lagi.

Himikom Unram mampu mendatangkan komunitas senam. Basic anggota komunitas Arul Lovers ini mencapai 150 orang. Mereka terdiri dari ibu-ibu.

“Setiap kelompok ini memiliki target pengunjung yang harus dipenuhi. Komunitas senam ini cukup besar jumlahnya. Tapi, yang jelas mereka harus belajar membuat event,” jelasnya.

Beragam ide segar memang diberikan Himikom Unram. Mereka juga sudah menyiapkan komunitas party untuk pekan-pekan selanjutnya.

Rizky menambahkan, sharing konsep dan kreativitas selalu dilakukan dengan para akademisi tersebut. Selain itu, mereka juga harus mengumpulkan beragam komunitas sebanyak mungkin.

“Kalau sudah di posisi ini, yang dilakukan adalah adu konsep terkait event. Selain itu, mereka juga harus menghadirkan komunitas tertentu. Secara konsep ada banyak ide yang bisa diterapkan. Kondisi ini tentu cukup menguntungkan,” lanjutnya lagi.

Simbiosis ini tentu menguntungkan kedua belah pihak. Himikom Unram mendapatkan pengetahuan riil penyelenggaraan event. Mereka juga bisa mengaplikasikan beragam teori dengan Pasar Pancingan sebagai laboratoriumnya. Bagi Pasar Pancingan, mereka mendapatkan keuntungan promosi. Apalagi, Pasar Pancingan memang sedang getol manggarap pasar generasi millenial.

“Para mahasiswa di sini sedang belajar membuat event. Semua ide dikeluarkan dengan pasar ini jadi tempatnya. Pasar Pancingan juga tertolong sekali dari segi brandingnya. Sebab, masih ada millenial yang kurang mengenal Pasar Pancingan. Bahkan, untuk menaikan branding, kelompok mahasiswa ini juga berencana mendatangkan celebgram. Kalau pertemanan, mungkin lebih enak,” terang Rizky lagi.

Pasar Pancingan juga menawarkan konsep bisnis menarik. Kelompok mahasiswa Himikom Unram ini juga diberi kebebasan untuk mengikat kerjasama dengan sponsor. Berbagai keuntungan dari bisnis ini, menjadi milik kelompok mahasiswa Himikom Unram.

Namun, mereka harus mencari nama lain. Sebab, Pasar Pancingan baru mengikat kerjasama dengan Depo Jaya Bangunan selama 4 edisi.

Terobosan yang dilakukan pengelola Pasar Pancingan disambut positif Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Kolaborasi Pasar Pancingan dengan Himikom Unram ini bagus. Keduanya sama-sama untung. Hal ini tentu positif. Artinya tingkat kepercayaan publik terhadap pasar digital ini semakin besar. Kondisi ini tentu menjadi modal positif, terutama dalam membidik inkam dari sponsorship,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here