www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Wisatawan mancanegara dalam jumlah besar dibidik dalam Bali Spirit Festival 2018. Event ini akan digelar 2-8 April 2018. Purnati Center for the Arts, Bali, dipilih sebagai venue.

Dengan kemasan yang lebih baik, Bali Spirit Festival 2018 akan menjadi magnet bagi wisatawan. Event ini juga akan berdampak positif bagi perekonomian. Sebab, wisatawan yang mengikuti event ini punya kemampuan spending besar.

“Kami yakin festival tahun ini akan menarik wisman dalam jumlah besar. Sebab, kemasan event tahun ini lebih baik,” ungkap Media Assistant Manager Bali Spirit Festival Yuliani Supandji, Rabu (7/3).

Sekadar catatan, dalam lima tahun terakhir, peserta Bali Spirit Festival menghabiskan bujet USD1,7 Juta. Jika dikurs, angka itu setara dengan Rp23,258 miliar (USD1=Rp13.681). Artinya rata-rata per tahunnya Rp4,652 miliar.

Nominal tersebut hanya contoh kecil yang masuk ke kantung perekonomian masyarakat. Menjadi bahan bakar bagi usaha kecil dan menengah milik masyarakat.

“Perputaran uangnya sangat besar. Wisman ini kemampuan spendingnya sangat besar. Ini menguntungkan, apalagi perputarannya dalam waktu singkat. Kondisi ini tentu sangat membantu perekonomian masyarakat. Mereka bisa merasakan dampak positifnya secara langsung,” ujar Yuliani lagi.

Sebagai ilustrasi, wisatawan Timur Tengah memiliki rata-rata spending terbesar. Jumlahnya mencapai USD1.918 per orang pada tahun 2016. Pada strip berikutnya, ada Amerika Serikat dengan kemampuan pengeluaran USD1.583 per orang.

Wisatawan Eropa juga cukup royal dengan USD1.538. spending USD1.530 jadi milik wisatawan Australia. Sedangan kemampuan spending warga Tiongkok USD1.019.

Sebagian besar wisman senang membanjiri restoran. Bersantai dengan pergi ke spa hingga shopping di butik terkenal. Namun, apresiasi diberikan untuk wisman yang memilih memakai transportasi lokal.

“Hotel juga mendapatkan manfaat langsung. Sektor transportasi juga panen besar. Sebab, wisman suka transportasi lokal. Sehingga, ekonomi tumbuh positif,” tuturnya.

Tahun 2018, festival yang memasuki tahun pelaksanaan ke-11 ini, membidik 8.000 wisman dari 50 negara. Antara lain Korea Selatan, India, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Venezuela, dan Jamaika.

Para peserta ini memiliki latar belakang berbeda. Mulai dari sukarelawan, hingga presenter.

“Selama ini wisman sangat antusias. Jumlahnya selalu besar setiap tahunnya. Untuk tahun ini, jumlah pengunjung festival berpotensi lebih besar. Apalagi pertumbuhan wisatawan Tiongkok juga sedang naik, termasuk beberapa negara lainnya,” terang Yuliani.

Sepanjang 2017, jumlah wisatawan Tiongkok yang ke Bali memang menjadi yang tertinggi. Wisatawan Tiongkok yang masuk dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, totalnya mencapai 1,37 juta orang.

Sedangkan wisatawan Australia berjumlah 1,06 juta, lalu India mencapai 265 ribu orang. Inggris mendonasikan 240 ribu wisatawannya, sedangkan 190 ribu orang berasal dari Amerika Serikat.

“Branding besar-besaran sudah dilakukan, termasuk mengoptimalkan media sosial. Ini semua menjadi investasi. Sebab, feed backnya nanti akan jauh lebih besar. Intinya Bali Spirit Festival ini potensial untuk mengejar aspek komersial,” tuturnya.

Bali Spirit Festival juga punya pesona lain yang tak kalah kuat. Festival ini mampu membuat wisatawan berlama-lama tinggal di Bali.

Berdasarkan survey, dalam 3 tahun terakhir 70% partisipan festival ini tinggal sekitar 2 minggu di Indonesia. Dari Jumlah itu 20%-nya tinggal di tanah air minimal 4 pekan, lalu 50% memilih jalan ke luar pulau.

“Wisatawan yang terlibat di festival ini biasanya memilih tinggal lebih lama. Mereka sangat nyaman dengan kondisi di Bali, termasuk wilayah lain di Indonesia. Hal ini berarti, dampak ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat menjadi lebih luas,” tegas Yuliani.

Tahun ini, Bali Spirit Festival mengambil tema ‘Unity in Diversity. Menu yang ditampilkan seputar holistik, kesehatan, dan musik dunia. Untuk musik, line up musisinya antara lain Analu Farina (Costa Rica), Catur Hari Wijaya (Indonesia), Dan Bailey Tribe (Amerika), hingga Jennifer Ann (Belanda).

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi Bali Spirit Festival. Terlebih, event ini memiliki dampak ekonomi yang bisa dirasakan menyeluruh.

“Analisa teknis Bali Spirit Festival ini sangat kuat. Idealnya semua festival seperti ini. Aspek-aspek vital penentunya dilihat satu per satu. Terlepas dari itu, Bali Spirit Festival ini event dunia. Kelasnya juga A. Kami berharap wisatawan bisa datang ke sini dan menikmati vibrasi yang ditawarkan. Enjoy Bali,” ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here