NUSA DUA – Sebanyak 696 calon mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali mengikuti Pembinaan Sikap Dasar Profesi (PSDP). Kegiatan dilakukan di lapangan STP Bali, Senin 15 Juli 2019. Para calon mahasiswa ini diharapkan akan memiliki karakter disiplin.

Ketua STP Bali, Dewa Gede Byomantara berharap para calon mahasiswa akan menjadi disiplin dan siap menempuh pendidikan.

“Dalam artian mampu bertanggung jawab terhadap waktu, dan menaati peraturan. Serta disiplin dalam bersikap guna mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam pembangunan pariwisata Indonesia di masa yang akan datang,” ujar Dewa Gede Byomantara.

PSDP tahun akademik 2019/2020 ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 096/B1/SK/2016 tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru Direktur Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Tahun ini diikuti sebanyak 696 peserta dengan rincian Mahasiswa Baru sebanyak 664 orang dan Mahasiswa Lama sebanyak 32 orang.

“Sementara maskot “Kuda” menjadi maskot yang sesuai yang memiliki makna gagah, kuat, lincah, dapat berlari cepat, melompat, kesetiaan dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.

Kegiatan PSDP dilakukan selama 5 hari. Banyak kegiatan yang akan dilakukan pada PSDP 2019 ini. Seperti Program Kesemaptaan dan Tim Building dari Brimob Polda Bali, Ceramah, Pengembangan Potensi Akademik dan Kreativitas serta akan ditutup dengan Kegiatan Inagurasi yang menampilkan kreativitas dari calon mahasiswa baru.

“Kegiatan PSDP ini wajib dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh mahasiswa di STP Bali, karena kegiatan PSDP merupakan syarat mutlak untuk para mahasiswa dapat mengikuti Wisuda dan diharapkan para mahasiswa dapat mengikutinya dengan tulus dan baik,” tegasnya.

Menurut Ketua Pelaksana PSDP, I Ketut Adhi Astawan, setelah mengikuti PSDP calon mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan Kampus STP Bali.

Serta menunjukkan jati diri dan karakter bangsa sebagai insan pariwisata, dapat mengenal seluruh fasilitas kampus, mengenal civitas akademika, dan dapat menunjukkan sikap disiplin dan mental kuat, memiliki hati nurani yang bersih, adil dan jujur dalam dunia pariwisata.

“Nantinya para calon mahasiswa STP Bali diharapkan mampu mengembangkan seluruh potensi dalam diri, sehingga bisa menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovatif serta memiliki rasa dedikasi penuh dalam bentuk pengabdian terhadap almamater,” ujar I Ketut Adhi Astawan.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Wayan Giri Adnyani menyebutkan, daya saing untuk lulusan Sekolah Tinggi dan Akademi Pariwisata binaan Kemenpar harus bagus. Sebab itu, mahasiswa harus dibentuk mentalnya agar kuat dalam menghadapi persaingan di masa depan.

“Mutu pendidikan di sekolah kepariwisataan negeri itu semakin diakui di dunia kerja. Karena itu, sektor pariwisata sendiri semakin hidup, bergairah, dan membutuhkan banyak tenaga terdidik. Sehingga STP Bali harus menjaga kualitas SDM atau mahasiswa lulusannya,” ujar Giri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sektor pariwisata memang tumbuh pesat saat ini. Lulusan STP Bali misalnya, 40% bekerja di luar negeri. Sisanya, terserap habis di sektor Pariwisata. Sehingga mahasiswa yang belum lulus pun sudah menjadi rebutan perusahaan.

“Hal itu tidak akan terjadi bila kualitas lulusan STP Bali tidak dijaga kualitasnya. Karena itu, PSDP ini menjadi penting sebagai dasar mahasiswa telah siap mengikuti mata kuliah di STP Bali,” ujar Menpar Arief Yahya.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here