www.INDONESIATRAVEL.NEWS, MALANG – Tahun 2018 dilewati Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang dengan sukses. Target 7 juta kunjungan wisatawan tercapai. Torehan ini membuat Disparbud Kabupaten Malang optimistis menatap 2019. Target dinaikkan 10 persen dari sebelumnya.

Bukan saja pencapaian tersebut yang menambah optimisme Disparbud Kabupaten Malang. Berbagai rencana penyelesaian infrastruktur penunjang pun menjadi dasarnya. Seperti penyelesaian pembangunan jalan tol. Juga beberapa rencana program di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang dalam pembangunan infrastruktur jalan wisata di wilayah Malang selatan.

“Optimisme kita didasarkan pada berbagai faktor tersebut. Dengan kondisi infrastruktur tahun lalu saja, kami bisa lampaui target kunjungan wisatawan. Jadi, kami yakin tahun ini bisa lebih baik lagi,” kata kepala Disparbud Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara, Minggu (13/1).

Made Arya melanjutkan, pembangunan jalan tol Malang-Pandaan (Mapan) jelas akan mendongkrak lalu lintas wisatawan ke Kabupaten Malang. Ditunjang dengan berbagai peningkatan kualitas jalan oleh PU Bina Marga.

“Jadi, ini akan jadi nilai tambah bagi wisatawan untuk berkunjung ke sini. Kami tidak bicara potensi wisata. Kalau itu sudah tidak terbantahkan lagi. Kami memiliki begitu banyak potensi wisata indah,” ujarnya.

Selain itu, Malang juga KEK Singosari yang potensinya sangat tinggi. Ada juga Kampung Budaya. Malang juga dilengkapi dengan Kampung Topeng di Desa Kedungombo Kec Pakisaji.

“Yang menarik, di Kampung ini kita bisa melihat proses pembuatan topeng. Berikut dengan open stage sebagai tempat tampilnya para penari. Sangat lengkap,” katanya.

Selain mengandalkan infrastruktur, Disparbud Kabupaten Malang juga akan semakin mengintensifkan kegiatan dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Karena, SDM menjadi faktor lain yang sangat berperan penting bagi kemajuan pariwisata. Apabila SDM wisatanya tidak mumpuni, maka sebaik apa pun wisata yang ada, akan ditinggalkan pengunjungnya.

Hal inilah yang kini menjadi fokus Disparbud Kabupaten Malang dalam menguatkan sektor pariwisatanya. Made Arya menyampaikan, para pelaku pariwisata, baik pengelola, industri, sampai pada warga sekitar lokasi wisata perlu untuk diperkuat ilmu dan wawasannya dalam kepariwisataan.

“Penguatan SDM merupakan sebuah investasi. Ini menjadi sangat penting. Jangan sampai wisata kita yang begitu kaya dan indah rusak karena kurang mampunya SDM yang kita punya,” tandasnya.

Disinggung beberapa agenda tahun 2019 di Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya menjawab selain penguatan SDM melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi. Juga pihaknya akan terus melakukan berbagai promosi destinasi wisata di Kabupaten Malang. Promosi menjadi hal lain yang tidak bisa ditinggalkan dalam menarik wisatawan untuk berkunjung. Tentunya dengan konsep-konsep pariwisata di era saat ini.

“Kita masifkan promosi melalui media sosial juga. Selain berbagai kegiatan tahunan dalam rangka promosi wisata, baik ditingkat provinsi maupun nasional,” ungkapnya.

Makin meningkatnya sektor pariwisata di Kabupaten Malang jelas memberikan efek positif. Selama dua tahun terakhir sektor pariwisata telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 30 miliar.

“Sektor pariwisata telah jadi penggerak roda perekonomian dan mempercepat penerimaan devisa. Ini jug berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Kabupaten Malang,” pungkasnya.

Terpisah Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, sudah selayaknya Kabupaten Malang makin mengedepankan sektor pariwisata. potensinya sangat besar untuk menjadi sektor utama. Hal ini terlihat dari pemasukan sektor pariwisata di Jawa Timur dimana 40 persen diantaranya disumbangkan oleh pemerintah daerah Malang Raya.

“Menurut saya itu indikator yang luar biasa. itu membuktikan komitmen CEO atau Bupatinya sangat konsen dengan pariwisata yang patut diapresiasi dengan baik. Kami berharap pengembangan sektor pariwisata mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Kabupaten Malang dan melestarikan lingkungan alamnya,” ucap Rizki, didampingi Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar Hariyanto.

Hariyanto sendiri menilai potensi pariwisata Malang sangat luar biasa.

“Wisata Malang sangat lengkap. Mulai dari culture, nature, hingga manmade, semuamya luar biasa. Unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) Malang juga lengkap,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut angkat suara. Menteri asal Banyuwangi tersebut mengatakan jika nantinya pariwisata Kabupaten Malang akan melompat lebih jauh lagi. Terlebih saat ini Kemenpar terus fokus mengembangkan Kawasan Pariwisata Bromo-Tengger-Semeru (BOPBTS) sebagai 1 dari 10 Bali Baru. Dimana Kabupaten Malang merupakan salah satu pintu masuknya.

“Kalau atraksi saya sudah tak ragu. Makanya kita terus dorong pengembangan BOPBTS. Saya yakin kedepan Kabupaten Malang akan melompat jauh. Apalagi Amenitasnya semakin meningkat dengan makin banyaknya homestay di desa wisata. Aksesnya juga semakin mudah. Baik dari Bandara Juanda Surabaya maupun Bandara Abdul Rachman Saleh Malang,” ungkap Menpar Arif.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here