SIKKA – Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Tani Mandiri terus mendorong anggotanya memanfaatkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) secara optimal tahun ini. Selain terus mengoptimalkan penggunaan traktor roda dua, UPJA Tani Mandiri juga mulai memperkenalkan petani menggunakan Alsintan lainnya.

Manajer UPJA Tani Mandiri, Abidin mengatakan, UPJA ini sampai saat ini masih konsentrasi menyewakan alsintan kepada anggota Gapoktan dan petani di sekitarnya.

Berdomisili di Desa Magepanda Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), UPJA Tani Mandiri hanya memiliki alsintan dalam jumlah terbatas, sementara petani yang berminat menyewa jumlahnya banyak. Sehingga terjadi over loaded saat musim tanam dan panen tiba.

“Karena itu kami ingin nambah alsintan pada tahun ini. Inginnya nambah combine harvester ukuran besar,” kata Abidin.

Menurut Abidin, selama ini UPJA Tani Mandiri memiliki traktor roda dua sebanyak 8 unit, rice transplanter 3 unit, dan combine harvester 2 unit. Selain itu juga ada pompa air 12 unit, hand sprayer 16 unit, RMU, Power threser, dan corn seller masing-masing 1 unit.

“Semua alsintan ini sudah bisa dimanfaatkan petani secara maksimal. Bahkan, ketika musim tanam dan panen tiba, kami kewalahan menerima pesanan untuk sewa Alsintan,” kata Abidin.

Alsintan yang diperkenalkan ke petani sejak lima tahun lalu ternyata sangat diminati petani. Contohnya, olah tanah dengan traktor yang dilanjutkan dengan tanam serempak dengan rice transplanter sudah dilakukan sejumlah petani. Sehingga, petani sudah panen dan sebagian siap olah tanah lagi.

“Dibandingkan dengan yang dipanen, luasan yang akan ditanami di kecamatan tersebut lebih besar. Petani yang sudah panen kisarannya hanya 1-2 ha, tapi yang mulai olah tanah ada sekitar 3-4 ha. Artinya lebih banyak yang akan olah tanah” jelas Abidin.

Abidin mengemukakan, karena penggunaan alsintan sudah sangat familiar dilakukan sink, omset sewa alsintan UPJA Tani Mandiri cukup menggembirakan. Tercatat, laba bersih UPJA rata-rata tiap tahun
Rp 135.646.000.

“Penggunaan hasil keuntungan UPJA sekitar 50% untuk pembelian Alsintan atau aset lain,” ujar Abidin.

Selain memiliki gudang sendiri, UPJA Tani Mandiri juga memiliki bengkel sendiri untuk Alsintan. Peralatannya cukup lengkap, dan juga sudah ada Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

“Di sini sudah terpadu, sudah ada layanan bengkel alsintan, ada unit pengelolaan Alsintan, tempat cuci alsintan kemudian gudang, kantor UPJA dan ruang pertemuan,” tandasnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi keseriusan Kabupaten Sikka dalam mekanisasi pertanian. Hal itu terlihat dari berdirinya bengkel alsintan yang didirikan di UPJA Tani Mandiri ini.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, mekanisasi pertanian memang bertujuan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. Dengan Alsintan, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat dan efisien.

“Dalam kondisi bagaimanapun, produksi pertanian harus terjamin. Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar Mentan SYL.

Menteri SYL menambahkan, penggunaan teknologi diharapkan mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

“Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tegasnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengungkapkan, pengelolaan alsintan oleh UPJA/Poktan/Gapoktan memang diarahkan secara bisnis. Untuk itu harus ada pengurus dalam UPJA/Poktan/gapoktan yang mau dan mampu mengelola pelayanan jasa alsintan secara profesional.

“Dalam arti dengan berbekal modal bantuan alsintan dari Pemerintah yang dikelola secara bisnis akan mampu membiayai seluruh kebutuhan operasional unit usaha Poktan/gapoktan secara mandiri,” ujar Sarwo Edhy.

“Sekali lagi saya berharap bahwa dengan adanya Bengkel Alsintan yang dikelola bersama oleh UPJA Tani Karya Mandiri dapat membantu dalam meningkatkan produksi dan usaha tani warga sekitar pada khususnya dan kabupaten Sikka pada umumnya,” imbuhnya.(****)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here