KOTAWARINGIN BARAT – Para petani di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, diajak untuk memanfaatkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. Bahkan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) selalu memfasilitasi pinjaman alsintan untuk mendukung pertanian.

Semangat yang diperlihatkan Dinas TPHP diberi apresiasi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

“Semangat Dinas TPHP Kotawaringin Barat patut diapresiasi. Karena, mereka turut mendukung mekanisasi pertanian. Dan ini mencerminkan pertanian Kotawaringin Barat siap menuju pertanian yang modern,” tutur Mentan SYL, Minggu (26/07/2020).

Apresiasi juga diberikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Menurutnya, dengan alsintan petani Kobar bisa mendapatkan produksi yang tinggi.

“Salah satu keunggulan menggunakan alsintan adalah bisa meningkatkan produktivitas. Sebab, alsintan juga bisa meminimalisir losses. Selain itu, dengan alsintan aktivitas pertanian menjadi lebih cepat dan efektif,” ujar Sarwo Edhy.

Sementara Kepala Dinas TPHP Kobar melalui Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Penyuluhan, Suryati, mengatakan Dinas TPHP akan selalu berkomitmen mendukung petani dalam pemanfaatan lahan.

Hal itu disampaikan saat Panen Raya Semangka Non biji oleh Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng, bersama penyuluh pertanian BPP Kecamatan Pangkalan Banteng, beberapa waktu lalu.

“Sejak awal pemanfaatan lahan replanting karet untuk budidaya semangka ini, Dinas TPHP telah memfasilitasi petani dengan memberikan pinjam pakai alat mesin pertanian berupa handtraktor dan mesin pompa air kepada petani. Kami selalu berpesan agar petani dapat terus memanfaatkan alsintan yang ada untuk pengembangan seluruh komoditas yang laku dipasaran,” tutur Suryati.

Pada panen melalui video conference itu Suryati juga mengungkapkan kepada pemerintah Provinsi agar dapat menambah alsintan untuk Kobar.

“Pada kesempatan ini kami juga memohon agar pemerintah provinsi dapat mempertimbangkan untuk menambahkan alsintan di kobar, khususnya traktor roda 4 dan alat pengendali hama mengingat saat ini kedua alsintan tersebut sangat dibutuhkan oleh para petani kita,” lanjut Suryati.

Pengembangan budidaya semangka non biji cukup potensial dikembangkan di Kobar selain dapat memenuhi permintaan konsumen lokal Kobar, panen semangka non biji ini juga telah dipasarkan ke luar daerah.

Dengan produktivitas mencapai 31.3 ton per ha, panen semangka non biji telah dipasarkan ke Banjarmasin sebanyak ± 6 ton, dan ± 24 ton ke Pontianak serta sisanya dipasarkan ke konsumen lokal di wilayah Kobar. Diharapkan dengan semakin baiknya produktifitas maka akan semakin baik pula kesejahteraan petani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here