Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

www.INDONESIATRAVEL.NEWS//JOMBANG – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menyelenggarakan Pelatihan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Pupuk (PUP), Kamis (13/08/2020), di BPP Mojowarno. Kegiatan ini didukungan Kementerian Pertanian melalui proyek Integrated Partispatori Develovment and managemen Irigasion Project (IPDMIP).

Dukungan yang diberikan berupa sarana Informasi Teknologi (IT) untuk BPP, Pelatihan Uji Tanah bagi Penyuluh, Sekolah Lapang bagi Petani, juga Penyediaan Sarana Penyimpanan benih.

Pelatihan ini dihadiri oleh 22 orang penyuluh dari 5 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yaitu BPP Mojowarno,BPP Bareng, BPP Pelandaan, BPP Ngusikan, BPP Kabuh.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Priadi , dan didampingi oleh Fasilitator Pelatihan Ibu yulia dari Pusat Penyuluhan Pertanian Serta Bapak Karel Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan mendukung kegiatan yang berdampak positif untuk pertanian Tanah Air.

“Kementerian Pertanian sangat serius untuk memajukan pertanian, dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu kita selalu berupaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian, termasuk penyuluh. Dengan SDM berkualitas, pertanian Indonesia akan selalu berproduksi dengan positif,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

“Kementerian Pertanian saat ini fokus menggerakkan BPP agar menjadi BPP Kostratani. Dan pelatihan di Jombang ini sejalan dengan tujuan tersebut. Oleh karena itu, kita memberikan dukungan agar transformasi BPP menjadi Kostratani di Jombang bisa berjalan maksimal,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Jombang, Priadi, dalam arahannya menyampaikan target utamanya adalah memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi pertanian dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.

“Saat ini Kabupaten jombang prinsipnya surplus beras 280 ribu ton tetapi target produksi belum tercapai karena masih di bawah target yaitu produktifitas 6,3 ton/Ha sementara diinginkan 10 ton/Ha,” jelasnya.

Ditambahkannya, pada tahun 2021 Dinas Pertanian Jombang akan fokus mengembalikan kesuburan tanah dan mengendalikan organisme pengganggu. Ketidak suburan tanah adalah dampak dari pemberian pupuk yang berlebihan. Maka sekarang harus merubah kebiasaan menggunakan pupuk yang berlebihan yaitu merubah kebiasaan petani ketergantungan dengan pupuk kimia.

“Pelatihan PUTS dan PUP yang saat ini berlangsung diharapkan dapat mengawali sebagai upaya mengembalikan kesuburan tanah dengan menggunakan pupuk organic. Karena pelatihan tersebut membekali bagaimana cara mengukur kesuburan tanah dan unsur hara apa yang dibutuhkan oleh tanah sehingga pupuk yang diberikan lebih focus pada kebutuhan unsur hara tanahnya.Harapannya setelah mengikuti pelatihan tersebut petani mulai merubah kebiasaan lama yang tergantung dengan pupuk kimia,” katanya.(Rom/EZ)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here