PPU – Dalam pemenuhan kebutuhan pangan Kalimantan Timur (Kaltim), tak hanya lahan irigasi teknis saja yang digenjot untuk peningkatan produksi . Tetapi juga mengoptimalkan lahan rawa menggunakan beragam teknologi. Salah satu wilayah yang memiliki potensi pertanian lahan rawa adalah Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU).

Kabupaten PPU adalah salah satu kabupaten penyedia pangan Kaltim. Luas kegiatan optimasi lahan (opla) rawa di PPU ditargetkan seluas 700 ha. Sebelum kegiatan opla rawa produktivitas di sini 3,8 ton/ha dengan IP200. Setelah ada kegiatan opla, diharapkan produktivitas ditargetkan 4,6 ton/ha dengan IP200.

“Optimasi lahan rawa menjadi salah satu jawaban untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia terus terjaga di masa depan. Terutama dengan terus meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Adapun tujuan utama dari optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan tata kelola air dan komoditas tanaman pangan.

“Kegiatan optimasi lahan rawa tidak hanya fokus pada pekerjaan kontruksi atau perbaikan jaringan irigasi, namun juga pengolahan tanah di lahan rawa sehingga lebih subur dan optimal,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, program ini merupakan upaya peningkatan peran petani dan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani, penumbuhan dan pengembangan Kelompok Tani untuk melaksanakan Usaha Tani, serta pengembangan kawasan dan/atau cluster berbasis korporasi petani.

Program ini juga meliputi perbaikan lahan sawah rawa. Sistem tata air diatur, dan infrastruktur lain yang dibutuhkan akan dipenuhi seperti alat olah lahan, traktor roda dua, traktor roda empat.

“Dengan pengelolaan air yang lebih baik, harapannya, sawah rawa bisa digarap sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Dengan begitu, petani bisa tidak hanya menanam padi sekali dalam setahun, tetapi dua atau tiga kali setahun,” jelas Sarwo Edhy.

Kepala seksi pengelolaan Lahan dan Irigasi, Agung Widodo mengatakan, opla rawa yang akan dibangun di Kabupaten PPU total seluas 700 ha. Salah satunya berada di Desa Sri Raharja, Kecamatan Babulu yang dikelola P3A Sumber Rejeki yang saat ini sedang dibangun dalam satu hamparan seluas 300 ha.

Kecamatan Babulu merupakan sentra pangan di kabupaten PPU namun produktivitasnya masih rendah dan setiap tahun terdampak banjir.

“Harapannya setelah dioptimasi dapat berpengaruh pada pengurangan gagal panen karena banjir limpasan dari sekunder maupun tersier (pembuatan tanggul). Selain itu, diharapkan meningkatkan IP dari 100 menjadi 200, serta meningkatkan produktivitas dari 3.5 ton/ha menjadi 4 ton/ ha,” ujar Agung.

Adapun kegiatan opla rawa di Kabupaten PPU meliputi pembuatan tanggul dengan normalisasi jaringan irigasi sekunder dan tersier, pembuatan atau rehab pintu air sekunder dan tersier, pembangunan BOX culvert dan sluff culvert.

“BOX culvert dan sluff culvert selain berfungsi sebagai jembatan juga sebagai kelancaran aliran irigasi. Selain itu juga dilakukan pembuatan jaringan irigasi tersier baru,” ungkapnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here