JENEPONTO – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan sejumlah bantuan dalam rangka panen raya jagung di Desa Karelayu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/7/2020).

Bantuan diantaranya Kredit Usaha Rakyat, juga menyerahkan bantuan berupa klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk periode Januari – Juli 2020.

Ada enam orang petani yang menerima KUR yang dikucurkan oleh BRI senilai Rp400 juta dan BNI senilai Rp350 juta. Mereka adalah Syamsudin Liwang sebesar Rp 250 juta, Bonro Rp 75 juta, Zaenal Basri Rp 50 juta, Bakri Rp 25 juta, Tasdiq Rp 200 juta dan Taruni Karmilah sebesar Rp 150 juta. Sedangkan bantuan berupa klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk lahan seluas 238.94 ha dengan nilai Rp1.433.640.000 diserahkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto.

Pada kesempatan itu juga Mentan SYL menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor roda dua sebanyak 33 unit, traktor roda empat 3 unit, pompa air 12 unit dan hand sprayer sebanyak 25 unit dengan nilai Rp 2.169.784.000

Dalam arahannya, Mentan SYL meminta kepada petani untuk memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh Kementan. “Kami memiliki KUR masih Rp 20 triliun lebih. Kami masih punya itu. Saya senang kalau bapak ibu bisa memanfaatkan itu. Pakai itu untuk keperluan bapak ibu,” kata Mentan, Kamis (30/7/2020).

Menurut Mentan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, presiden berpesan kepadanya agar tak ada satu orang pun yang kelaparan. “Ini saatnya kita membela bangsa dan rakyat. Ini pesan dari presiden, kamu harus turun. Yang paling penting tak boleh ada orang lapar,” tegasnya.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menegaskan jika Kementan akan mendukung pembiayaan para petani melalui KUR Pertanian.

Menurutnya, dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan peningkatan komoditas ekspor Indonesia.

“Kementan ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara berkedaulatan dan mandiri pangan. Oleh karena itu, kita siap membantu pembiayaan melalui KUR agar hasil produksi lebih maksimal,” tuturnya.

Akses pembiayaan KUR untuk petani sendiri tak memiliki syarat sulit. Di antaranya adalah memiliki KTP, memiliki lahan disertai bukti dan tergabung dalam kelompok tani serta beberapa persyaratan lainnya.

“Bantuan KUR hingga Rp 50 juta tanpa agunan. Kalau ada bank yang mempersulit laporkan kepada kami. Melalui program ini, pemerintah hadir di tengah-tengah bapak ibu sekalian. Jangan takut dan khawatir, kami ada di belakang bapak dan ibu. Pemerintah ingin petani sejahtera, bisa menyekolahkan anaknya lebih tinggi. Pemerintah ingin petani bisa membeli mobil dan kaya raya. Pemerintah tidak mengharapkan sesuatu kecuali petani makmur untuk memenuhi pangan Indonesia,” kata Sarwo Edhy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here