KALIMANTAN TENGAH – Ketersediaan air adalah hal yang sangat penting buat pertanian. Menyadari hal ini, para petani melakukan percepatan tanam menghadapi Musim Tanam II dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis pompa.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, petani memang harus melakukan percepatan tanam. Sebab, Indonesia diprediksi mengalami ancaman kekeringan akibat musim kemarau panjang. Untuk itu, Syahrul Yasin Limpo mengajak semua insan pertanian mendampingi petani mempercepat tanam padi, untuk memanfaatkan ketersediaan air sebelum musim kemarau.

“Sebagaimana diprediksi FAO, akan terjadi ancaman musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan, termasuk di Indonesia. Dampaknya adalah potensi terjadinya krisis pangan. Untuk itu, petani harus segera tanam usai panen. Jangan lahan menganggur, manfaatkan sisa air yang tersedia di musim hujan ini,” katanya, Senin (29/06/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, petani harus memaksimalkan sumber-sumber yang ada, termasuk penggunaan pompa untuk mengairi lahan. Pendistribusian air irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta kondisi agroklimat tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, khususnya pada area di luar sistem irigasi teknis adalah dengan pompanisasi.

“Pompa bisa dimaksimalkan petani untuk mengairi lahan dari sumber air. Selain itu, pompa juga bisa dimanfaatkan untuk mengisi embung sebagai antisipasi terjadinya musim kemarau. Sehingga ketersediaan air tetap terjaga meski memasuki musim kemarau,” katanya.

Petani di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, melakukan percepatan tanam padi mulai April 2020 dengan pengairan memanfaatkan pompa.

Menurut Pimpinan BPP Kecamatan Katingan Kuala, Mario, beberapa kelompok tani yang telah menanam padi dengan pengairan pompa, antara lain Kelompok Tani Sido Dadih di Desa Bumi Subur yang telah menanam padi varietas Inpari 32 seluas 80 hektar pada pada akhir April 2020 dan diperkirakan akan panen akhir Juli 2020.

Kemudian Kelompok Tani Sido Mulyo di Desa Bumi Subur yang telah tanam padi varietas Inpari 42 seluas 80 hektar pada akhir April 2020 dan diperkirakan akan panen awal Agustus 2020; Kelompok Tani Pamadi Putri di Desa Subur Indah telah tanam padi varietas Hibrida seluas 80 hektar pada pada pertengahan Mei 2020 yang diperkirakan akan panen sekitar tanggal 20 Agustus 2020.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here