SUKABUMI – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan launching Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/08/2020). Hadir dalam kegiatan itu Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.

Menurut Dedi Nursyamsi, salah satu pelaksanaan Program Utama Kementan adalah membangun Kostratani. yang di dalamnya, dilakukan juga pembangunan sarana dan prasarana (sarpras), hingga SDM.

“Kontribusi terhadap peningkatan produktivitas ada tiga. Pertama adalah sarana, prasarana dan inovasi teknologi. Sarpras bisa mengungkit produktivitas pertanian seperti melalui sarana irigasi dan dikombinasikan dengan inovasi teknologi. Peningkatan produktivitas dengan sarpras ini sekitar 25%,” katanya.

Ditambahkan Dedi Nursyamsi, peningkatan produktivitas juga bisa dilakukan melalui kebijakan peraturan perundangan, termasuk local wisdom. Kebijakan peraturan perundangan tersebut meliputi Perpres, peraturan menteri, gubernur, dan bupati. Kontribusinya pada produktivitas juga sekitar 25%

“Dan ternyata, pengungkit terbesar bagi produktifitas pertanian adalah SDM hingga 50%. Oleh karena itu, kebijakan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah menggarap SDM pertanian. Meningkatkan kemampuan petani, penyuluh, para eksekutor pertanian di lapangan termasuk petani milenial. Dan itu semua ada di dalam Kostratani,” katanya.

Ditegaskannya perhatian Mentan terhadap pembangunan SDM sangat luar biasa. Bahkan, salah satu program utama Kementan adalah membangun SDM pertanian, dari petani maupun penyuluh di level kecamatan hingga desa.

“Untuk itulah saya berdiri disini. Untuk membangun SDM pertanian. Karena, senjata yang hebat dan modern sekali pun tidak akan ada artinya jika tidak ada penembaknya atau SDM-nya. Dan penembak itu adalah penyuluh dan petani,” tegasnya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, Kostratani dihadirkan untuk memberdayakan BPP, penyuluh dan petani.

“Yang diberdayakan adalah kantor BPP berupa pengadaan sarpras seperti IT, komputer, jaringan internet, dan lainnya. Indonesia sangat luas setara dengan satu benua Eropa. Artinya kita harus mempunyai alat dan sarana untuk membangun komando, silaturahim, pelatihan-pelatihan utuk meningkatkan kemampuan penyuluh dengan memanfaatkan IT,” ujarnya.

Ditambahkannya, dengan IT setiap saat kita bisa melakukan video conference. Dengan IT, petani di Papua pun bisa sharing pendapat dengan seluruh petani di Indonesia.

“Oleh karena itu, BPP kita lengkapi dengan sarana IT, termasuk penyuluhannya kita tingkatkan kemampuan, pengalaman, melalui pelatihan melalui konvensional maupun virtual,” tegasnya

Sementara Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengaku sangat mendukung kegiatan Kementan untuk meningkatkan SDM pertanian, khususnya di Sukabumi.

“Membangun Sukabumi berarti membangun pertanian. Karena, potensi lahan yang ada di Sukabumi adalah lahan pertanian. Menyejahterakan masyarakat Sukabumi berarti menyejahterakan petani,” tuturnya.

Wabup menjelaskan, misi Sukabumi meningkatkan ekonomi rakyat berbasis ekonomi lokal, seperti agribisnis, pariwisata, dan industri berwawasan lingkungan.

“Oleh karena itu, sangat tepat Kementan meningkatkan kedaulatan pangan dengan meningkatkan SDM dan membangun Kostratani di Sukabumi. Ini bisa meningkatkan pendapatan petani dan juga pendapatan Kabupaten Sukabumi,” katanya.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here