JAKARTA – Kementerian Pertanian memberikan perhatian serius untuk menangani aliran irigasi di kawasan Indramayu. Akibat masalah ini, setidaknya ada empat kecamatan yang mengalami kekeringan, yaitu di Kandanghaur, Kecamatan Terisi, Gabuswetan, dan Losarang.

Dampaknya, lahan pertanian pun ikut terganggu. Sebab, tanaman padi yang berusia 30-50 hari sangat membutuhkan pasokan air.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan permasalahan kekeringan seperti yang melanda Indramayu harus ditangani serius.

“Air itu adalah kebutuhan mendasar dari pertanian. Oleh karena itu, ketersediaan air harus terus dijaga, apalagi saat memasuki musim kemarau. Aliran irigasi harus dicek sejak awal, atau sediakan embung agar kebutuhan air tetap terjaga,” tuturnya, Senin (06/07/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan Kementan melalui Ditjen PSP memberikan perhatian untuk masalah ini.

“Perhatian serius diberikan Kementan untuk masalah ini. Kita akan berkoordinasi untuk membenahi jaringan irigasi. Tujuannya hanya satu, agar pertanian tetap berlangsung, dan produktivitas tidak terganggu,” terang Sarwo Edhy.

Kekeringan yang melanda empat kecamatan ini, terjadi lantaran mereka berada di ujung aliran irigasi. Akibatnya, pasokan air dari Waduk Jatigede dan Jatiluhur tidak sampai ke empat kecamatan tersebut.

Untuk saat ini, Sarwo Edhy mengimbau petani untuk memaksimalkan sumber-sumber air yang tersedia. Pengairan melalui sumber air bisa dimaksimalkan dengan menggunakan pompa. Jika sumber air sudah tida bisa membantu, Sarwo menyarakan petani untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait.

“Kita dari Kementerian Pertanian siap membantu membenahi jaringan irigasi agar areal lahan yang teraliri bisa lebih luas, bahkan bisa meningkatkan produktivitas,” katanya.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here