Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

www.INDONESIATRAVEL.NEWS//JAWA BARAT – Para penyuluh pertanian di Jawa Barat diarahkan untuk menjadi ‘pelatih’ untuk para petani. Oleh karena itu, para penyuluh dibekali berbagai ilmu mengenai pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dalam Training of Trainer (ToT) Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP).

Kegiatan gelombang kedua TOT CSA proyek SIMURP di Jawa Barat dibuka Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, bersama Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian RI Leli Nuryati, didampingi Kepala Bidang Penyuluhan Eti Mulyati.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan SIMURP memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

“Kegiatan SIMURP mengajak petani untuk menerapkan pertanian cerdas iklim. Sebab, iklim menjadi salah satu ancaman serius pertanian yang harus diantisipasi. Lewat kegiatan ini kita berharap petani dan penyuluh mendapat bekal yang benar-benar dibutuhkan,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

“Pelatihan penyuluh kali ini dilakukan dalam rangka Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP). Para penyuluh kita diarahkan agar menjadi ‘pelatih’ para petani. Para penyuluh akan dibekali ilmu-ilmu mengenai Pertanian Cerdas Iklim untuk meningkatkan produktivitas dan IP para petani yang ke depannya akan dilatih dalam kelas Training of Farmer (ToF),” tuturnya.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan Leli Nuryati, mengatakan kegiatan ToT CSA SIMURP ini sudah memasuki gelombang kedua.

“Gelombang kedua kali ini akan dibagi menjadi dua angkatan lagi, masing-masing angkatan terdiri dari penyuluh dari Kabupaten Karawang dan Subang. Penyuluh dalam pelatihan kali ini akan dibekali oleh Master of Trainer yang merupakan Widyaiswara pertanian dan penyuluh provinsi Jawa Barat,” katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat dalam sambutannya mengarahkan agar para peserta pelatihan lebih berani dalam membawakan perubahan.

“Berjalannya SIMURP di Indonesia merupakan buah kerjasama antara Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia. SIMURP berjalan dalam jangka waktu 5 tahun yang dimulai sejak 2019 lalu dan ditargetkan akan selesai pada 2024,” jelasnya.

Pelatihan kali ini tidak lupa menjalankan protokol kesehatan kenormalan baru. Para peserta dibagikan masker dan perisai wajah, tidak lupa juga jarak antara kursi dibatasi. (EZ)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here