JAKARTA – Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 terus mengalir. Serapannya mencapai 17,6% hingga April 2021. Angka riilnya sekitar Rp123,26 Triliun. Keberadaan dana PEN memberikan impact positif yang kuat. Kini sinyalnya bisa dilihat dari dinamika manufaktur.

“Pemulihan ekonomi berjalan bagus dan sesuai harapan. Dana PEN yang diberikan sudah memberikan pengaruh positif. Hingga 1 April 2021 serapan dana PEN sudah mencapai Rp123,26 Triliun,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sepanjang 2021, pemerintah mengalokasikan dana PEN sebesar Rp699,43 Triliun. Jumlah tersebut naik 21% dari realisasi anggaran PEN tahun sebelumnya. Angka riilnya berjumlah Rp579,78 Triliun. Tahun ini, perintah tetap memberikan anggaran jumbo Rp176,3 Triliun untuk sektor kesehatan. Pada 2020, sektor kesehatan hanya dialokasikan dana PEN sebesar Rp63,51 Triliun.

“Kenaikan dana PEN sesuai dengan alokasinya. Untuk kesehatan naik 300% karena terkait vaksin Covid-19. Program vaksinasi masih berjalan sesuai harapan dan itu jadi sinyal bagus bagi pemulihan perekonomian. Ekonomi dan kesehatan tetap bisa dipulihkan bersama,” terang Airlangga.

Lebih lanjut, pemerintah memang terus mengakselerasi realisasi program PEN. Hasilnya pun terus terlihat, sepryo kinerja positif manufaktur, perdagangan, makanan, minuman, dan transportasi yang terus membaik. Hasilnya, sektor manufaktur berada pada fase ekspansi. Buktinya, PMI manufaktur Indonesia sudah berada pada level 53,2 pada Maret 2021.

PMI manufaktur Indonesia tersebut naik 2,3 point dari bulan sebelumnya. Sebab, sepanjang Februari 2021, PMI berada pada posisi 50,9. “Semua tentu optimistis dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan. Target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% bisa tercapai tahun ini,” tutup Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here