Kenapa Airlangga Hartarto percaya diri untuk berlaga pada Pilpres 2024?

Airlangga Hartarto mengaku siap apabila diberikan mandat oleh Partai Golkar sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Menurut Menko Perekonomian ini, dorongan itu berasal dari hasil Musyawarah Nasional Golkar pada 2019 lalu. Bahkan Airlangga sedang menyusun strategi, dimana Partai Golkar sedang menghidupkan lagi jaringan agar siap pada Pemilu Serentak 2024.

Sebagaimana dilaporkan JPNN.Com (24/5/2021) disebutkan oleh Bagus Balghi, Peneliti ARSC bahwa Airlangga Hartarto memiliki peluang yang cukup prospektif mengingat kapasitasnya sebagai Menko Perekonomian yang menangani berbagai isu krusial di masa pandemi global ini.

Bagus Balghi kemudian mengatakan, “Nama Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto dalam tingkatan yang berbeda namun menunjukkan konsistensi kemunculan dan prospek yang cukup besar dalam pilpres 2024 mengingat keduanya adalah ketua umum partai besar, sekaligus menteri yan menangani isu vital. Khusus Airlangga Hartarto, menangani isu ekonomi rakyat dan penanganan pandemi,”

Menurut survei ARSC, Bagus menjelaskan bahwa kriteria sosok sipil, memiliki kinerja yang terukur, pengalaman yang baik akan memiliki potensi yang besar untuk dipilih oleh publik. Begitu pula posisi ketua umum partai menjadi penting karena otoritas pengambilan keputusan di tingkat partai.

Lebih lanjut Bagus menerangkan pula, berbeda dengan Airlangga yang merupakan Ketua Umum Partai, maka posisi istimewa tersebut tidak dimiliki oleh Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan, walaupun Ganjar dan Anies memiliki elektabilitas tinggi. Karena itu Gubernur Jakarta dan Jawa Tengah ini membutuhkan proses yang panjang untuk mendapatkan tiket capres 2024.

Seperti dilaporkan situs berita JPNN.com Bagus menjelaskan pula, “Kami memprediksi akan terjadi gesekan pada internal sejumlah partai terkait rivalitas menuju capres 2024, lebih menarik lagi, jika ada niatan dari beberapa partai lain yang akan melaksanakan konvensi sebagaimana diwacanakan oleh Partai NasDem. Sementara partai yang sejak awal solid mendorong pencalonan ketua umum relatif lebih fokus membangun kinerja politik di tingkat basis, berguna tidak hanya untuk pilpres tapi juga untuk kepentingan Pileg dari partai tersebut,”

Yang menarik adalah hasil survey yang dilakukan ARSC terungkap bahwa Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menempati posisi teratas dengan perolehan 25,26 persen. Disusul di posisi kedua, Prabowo Subianto Menteri Pertahanan dengan 19,17 persen. Sedangkan Airlangga menempati posisi ketiga dengan 9,79 persen responden.

Kalau dilakukan survey pada bulan mendatang atau beberapa bulan lagi, apakah elektabilitas Airlangga Hartarto bisa menanjak?

Hal realistis yang bisa dilakukan oleh sebuah Parpol atau para elite politik adalah melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadap tokoh yang dianggap mumpuni untuk ditampilkan pada Pilpres 2024. Popularitas dan elektabilitas seorang tokoh pun sangat penting dijadikan acuan.

Melawan suara arus bawah atau suara rakyat dengan memaksakan seorang tokoh karena punya posisi kuat di kepengurusan partai sepertinya bukan langkah bijaksana. Salah satu fungsi parpol adalah sikap rasional dari para pengurus pusat dan daerah sangat dibutuhkan sebelum nekad mengambil keputusan untuk memilih kandidat caleg, calon kepala daerah, apalagi calon presiden.

Jika salah langkah, sangat mungkin partai yang bersangkutan juga akan mengalami penurunan jumlah pemilih untuk mengisi kursi di parlemen daerah dan di Senayan Jakarta.

Para pemilih senior, pemula maupun calon pemilih dari kalangan generasi milenial akan melihat gestur dari para elite partai politik tentang kandidat capres maupun rencana duet yang akan digadang-gadang pada Pilpres 2024.

Apakah Airlangga tertarik untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya lebih tinggi?

Publik mungkin akan bertanya, apakah Airlangga akan jadi Capres atau Cawapres jika berduet dengan Mas Ganjar yang rajin blusukan dengan sepeda ini?(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here